Liputan6.com, Cirebon - Kota Cirebon menjadi salah satu daerah di Jawa Barat yang turut serta dalam Pilkada Serentak pada Juni 2018 mendatang. Dari seluruh tahapan, KPU Kota Cirebon menetapkan dua pasangan calon yang akan maju pada Pilkada Kota Cirebon itu.
Sebagai pasangan nomor urut 1 adalah Bamunas Setiawan Budiman - Effendi Edo. Pasangan tersebut akan melawan petahana Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis - Etty Herawati yang mendapat nomor urut 2.
Baca Juga
Advertisement
Sejumlah pengamat memprediksi pasangan head to head ini menjadi salah satu kontestan Pilkada yang banyak sorotan. Pasalnya, Polda Jawa Barat memetakan pilkada di daerah itu menjadi salah satu titik rawan pilkada.
Dengan pertarungan yang sengit, apa janji kampanye yang dibawa Bamunas untuk membawa Kota Cirebon ke arah yang lebih baik. Liputan6.com mendapat kesempatan tanya jawab mengenai hal ini. Berikut hasil tanya jawab lengkapnya.
Amanah Orangtua
Selamat atas pencalonan Anda. Apa janji politik yang Anda persembahkan buat warga Kota Udang?
Yang saya akan persembahkan untuk Kota Cirebon pada dasarnya ada tiga, yaitu satu masalah perbaikan kesehatan di Kota Cirebon, dua perbaikan pendidikan di Kota Cirebon, dan tiga infrastruktur yang ada di Kota Cirebon. Itu menjadi fokus karena saya melihat, kalau bicara pembangunan di Kota Cirebon, saya rasa sudah cukup yah. Hanya saja yang sekarang mesti dilakukan oleh pemerintah kota ke depan, yaitu penataan kota itu sendiri.
Bisnis Anda cukup mumpuni, siapa yang tidak kenal dengan Grup Grage saat ini. Terutama bagi warga yang berada di Cirebon dan sekitarnya. Kenapa Anda memilih banting setir ke politik padahal risikonya lebih tinggi, termasuk tersandung kasus korupsi, dan pendapatan belum tentu setinggi saat jadi pengusaha?
Memang itu semua ada konsekuensinya, termasuk saya mencalonkan ini salah satu orang yang menentang adalah istri saya. Ketakutan banyak sekarang ini pejabat pemerintah 80 persen tersangkut korupsi. Tapi, saya mengikuti pilkada ini bukan hanya untuk bicara tadi, disampaikan dibandingkan dengan bisnis yang sudah dilakukan, melainkan amanah orangtua. Yang mana, amanah tersebut bagaimana saya harus memperbaiki dan mensejahteraan masyarakat Kota Cirebon.
Apa Amanah yang Orangtua Titipkan kepada Anda?
Amanah ini kebetulan ayah saya lahir di Cirebon. Kami Grage Grup selama 20 tahun ada di Cirebon dan sudah mengambil apa yang ada di Kota Cirebon dan tahu kebutuhan Cirebon. Bahkan sampai sekarang, sudah buka sebagian di Indonesia. Mungkin yang ayah saya inginkan, kembalikan apa yang sudah kita ambil, termasuk menyerahan diri saya untuk memikirkan, memperbaiki, dan menata Kota Cirebon.
Advertisement
Janji Kampanye
Sebagai warga Cirebon, baik berstatus pengusaha maupun warga biasa, penanganan masalah Kota Cirebon apa yang Anda nilai masih kurang memuaskan? Dengan cara apa bakal diperbaiki?
Kebetulan saya sudah jalan banyak ke seluruh RT dan RW, rata-rata penanganan sampah, kedua yang sekarang sedang ramai banjir, dan selanjutnya adalah Ruang Terbuka yang layak untuk anak. Ruang terbuka untuk anak itu bagaimana keamanan, kenyamanan bagi anak yang sedang bermain. Mungkin juga perlu diberi taman baca, wifi, pikirkan juga kita bikin taman, safety-nya seperti apa.
Di mana saja titik ruang terbuka ramah anak jika boleh tahu?
Saya menginginkan awalnya kita adakan di setiap keluarahan dulu kita buat, tapi rencananya saya ingin buat di setiap RW. tapi permasalahannya saat ini adalah tanah yang kita belum punya. Mungkin kita cari tanah yang sudah ada kalau memungkinkan kita beli kembali tanah untuk dijadikan lahan terbuka.
Persentase pemilih pemula di Cirebon mencapai 30 persen. Melihat potensi sebesar itu, program apa yang Anda tawarkan untuk mereka?
Kalau kita bicara dari DPT 240 (ribu), mungkin 30 persennya sekitar 70 ribu pemilih. Saya tahu lah sekarang pemilih pemula lebih cenderung gunakan sosial media, gawai. Saya rasa itu yang tim saya lakukan penetrasi dengan membuat lomba jargon.
Karena dari situ, saya juga ingin mengetahui seberapa jauh anak-anak pada Pilkada di Kota Cirebon dan untuk saya pribadi berapa banyak anak-anak tahu tentang pencalonan saya dan Effendi Edo.
Kita juga akan mainkan di sosial media, tapi untuk me-manage sosial media kan juga gampang-gampang susah, karena tidak ada batasannya. Kita harus menghindari isu SARA dan perpecahan agama. Saya juga mengajak mereka untuk memikirkan ke depannya, termasuk mengajak berpartisipasi pemilu.
Masalah di Kota Cirebon
Cirebon sebagai salah satu tujuan utama turis di Pantura tak lepas dari masalah macet dan sampah, terutama saat akhir pekan dan masa liburan. Bagaimana solusi Anda mengatasi masalah itu agar warga dan pengunjung sama-sama nyaman?
Tak bisa dihindari, Cirebon setiap akhir pekan menjadi alternatif tujuan wisata daripada Bandung. Memang yang menyebabkan kemacetan itu satu juga dari penataan yang ada di Kota Cirebon, kedua dengan lebih baiknya sarana kereta api, di Kota Cirebon ada lima jalan yang ada palang pintunya. Kemudian, double track makin lama makin bagus membuat setiap tujuh menit kereta lewat.
Saya bicara itu kebetulan wakil saya mengerti tentang perhubungan dan dari Dishub, oleh karena itu saya akan membuat jalur kereta api dari krucuk sampai Pegambiran Kota Cirebon berada di atas.
Selain itu, masalah sampah perlu higienis sekali, karena pasca banjir banyak orang yang sakit karena lingkungannya yang kotor. Peraturan sudah ada bahwa sampah tidak boleh menumpuk lebih dari dua jam, ikuti saja aturan tapi nyatanya tidak dijalankan. Saya lihat di jalan protokol saja banyak sampah, itu yang saya rasa sesuatu yang tidak mungkin, dan itu menurut saya salah penataan.
Turis datang ke Cirebon biasanya mencari kuliner nikmat dan tempat nongkrong. Nah, bisa anda sebutkan tiga tempat nongkrong paling hits saat ini yang tidak boleh dilewatkan warga dan tamu saat ke Cirebon? Kenapa?
Yang saya tahu kalau bicara tempat hits saya melihat daerah itu macet atau tidak. Salah satunya Jamblang Ibu Nur di Tentara Pelajar, Nasi Jamblang Mang Doel di Gunung Sari, Nasi Lengko Pagongan. Ada juga Mie Koclok, ketan bumbu sampai Seafood H Moel, Kue Tapel. Kota Cirebon banyak kulinernya, kalau batik di Kabupaten.
Buat yang muda saya lihatnya ada Cafe Baraja karena ramainya di atas jam 10 malam sampai pagi, untuk yang tidak bisa tidur. Ada juga kedai kopi di Warung Sulaiman Pekalipan tetapi baristanya tak pakai mesin melainkan manual. Itu juga tidak buka tiap hari karena orangnya semaunya. Terus, ada juga nasi Bogana di Keraton Kacirebonan.
Jadi banyaklah kuliner yang ada di Kota Cirebon. Kalau mau yang aneh lagi, ada juga sate kalong terbuat dari daging kerbau loh bukan daging kalong. Banyak kuliner di Kota Cirebon, minimal datang ke Kota Cirebon harus tiga hari. Ini yang juga kita mesti garap untuk ditata kelola dengan baik agar parkir nyaman, otomatis menambah income buat kota.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement