Liputan6.com, Firenze - Federasi Sepakbola Italia (FIGC) masih belum berhenti mengumpulkan kandidat pelatih Timnas Italia. Komisioner FIGC, Roberto Fabbricini mengumumkan bahwa akan ada kejutan dalam daftar calon pelatih Gli Azzuri.
Timnas Italia tidak memiliki pelatih usai memecat Giampiero Ventura pada November 2017 lalu, karena gagal membawa Gianluigi Buffon dan kawan-kawan ke putaran final Piala Dunia 2018.
Baca Juga
Advertisement
FIGC lantas menunjuk Luigi Di Biagio sebagai pelatih interim untuk menghadapi dua laga persahabatan Timnas Italia melawan Argentina dan Inggris, 23 dan 27 Maret mendatang, yang akan digelar di Manchester dan London. Pelatih Timnas U-21 itu lantas diharapkan bisa bertahan setidaknya sampai bulan Juni.
“Tidak ada yang diunggulkan dan akan ada beberapa kejutan dalam daftar kandidat. Kami tidak mencoret siapapun,” ujar Fabbricini, seperti dilansir Football Italia.
Akan tetapi, saat ditanya siapa kandidat tak terduga yang ia maksud, Fabbricini enggan membocorkan. Ia ingin merahasiakannya sampai saat yang tepat tiba untuk mengumumkannya.
“Tidak patut untuk menyebut nama siapapun saat ini, karena kami belum berhubungan secara serius. Kami melihat banyak yang tertarik. Nominasi pelatih baru akan dibuat pada waktunya, karena kami tidak ingin tergesa-gesa. Itu penting untuk bertindak dengan benar,” katanya.
Terlalu Dini
Wakil Komisioner FIGC, Alessandro Costacurta sebelumnya sempat mengumumkan tiga nama sebagai calon terkuat. Mereka adalah Antonio Conte, Carlo Ancelotti, dan Roberto Mancini.
Namun, ketiganya sulit didekati. Conte dan Mancini masih terikat kontrak kerja dengan klubnya masing-masing, sementara Ancelotti, meski menganggur, tak tertarik melatih timnas.
“Terlalu dini menyebutkan nama-nama potensial untuk pelatih timnas. Yang jelas, akan ada kabar baru di akhir April nanti. Liga Italia menyediakan banyak opsi. Apalagi kami punya banyak pelatih terbaik di dunia. Jadi ada banyak pilihan, bahkan ketika beberapa di antaranya lebih cocok ketimbang yang lain,” Fabbricini menambahkan.
Advertisement
Cari Nama Besar
Sementara itu, penyerang legenda Italia, Luca Toni berharap FIGC dapat menunjuk pelatih yang lebih berpengalaman dibanding Luigi Di Biagio. Sosok yang pernah membawa Italia juara Piala Dunia 2006 itu tidak setuju dengan ide yang menganjurkan agar Di Biagio dijadikan sebagai pelatih permanen.
“Saya doakan yang terbaik buat Di Biagio. Akan tetapi, saya meyakini kalau Italia butuh pelatih dengan nama besar, yang kuat, karismatik, dan mampu memulai perombakan baru,” ujar Toni kepada RMC Sport.
“Sebagai tambahan, saya percaya bahwa sepakbola kita harus memiliki orang-orang yang mengerti sepakbola, sebagai tambahan untuk pelatih utama. Kalau sepakbola kita cuma ditangani oleh seorang bos saja, kita akan meraih hasil yang serupa seperti yang lalu,” Toni menambahkan. (Abul Muamar)