Liputan6.com, Los Angeles Isaiah Thomas mempertanyakan keputusan Cleveland Cavaliers yang menukarnya pada pertengahan 2017-2018. Dia menilai juara NBA 2016 itu panik.
Thomas baru datang ke Cleveland pada awal NBA musim ini. Dia menjadi bagian trade dengan Boston Celtics yang melibatkan Kyrie Irving.
Baca Juga
Advertisement
Datang dengan kondisi cedera, Thomas hanya memperkuat Cavs pada 15 pertandingan. Dia membukukan rata-rata 14,7 poin dan 4,5 assist per laga.
"Saya tidak menduga manajemen akan mengambil keputusan secepat itu. Saba baru bermain 15 kali. Tapi, inilah bisnis. Cavs panik karena sering menderita kekalahan," kata Thomas, dilansir ESPN.
Cavs menderita tiga kekalahan dari lima pertandingan sebelum batas trade NBA 2017-2018 pada 8 Februari lalu. Rekor mereka kala itu adalah 31-22.
Cuci Gudang
Pada batas trade, Cavs mengirim Thomas, Channing Frye, plus draft 2018 ke Lakers untuk Jordan Clarkson dan Larry Nance Jr.
Mereka juga terlibat kesepakatan dengan Sacramento Kings dan Utah Jazz untuk mendapatkan George Hill dan Rodney Hood.
Terakhir, Cavs mengirim Dwyane Wade ke Miami Heat demi opsi draft 2024. "Pada dasarnya Cavaliers cuci gudang," ujar Thomas.
Advertisement
Lebih Baik
Sejak pertukaran, LeBron James dan kawan-kawan memetik empat kemenangan dari enam pertandingan. Mereka bertengger di peringkat tiga klasemen sementara Wilayah Timur NBA.
Hanya Toronto Raptors (41-17) dan Celtics (42-19) yang memiliki rekor lebih baik. Namun, Cavs terancam disalip Washington Wizards (34-25) dan Indiana Pacers (34-25).
Untuk berlangganan League Pass, klik di sini.