Jokowi Ajak Bos IMF Tinjau Layanan KIS di RSPP

Presiden Jokowi mengajak bos IMF, Christine Lagarde, blusukan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP).

oleh Septian Deny diperbarui 26 Feb 2018, 12:40 WIB
Presiden Joko Widodo bersama Managing Director IMF Christine Lagarde dan Dirut BPJS Fachmi Idris berjalan untuk melihat fasilitas pelayanan Kartu Indonesia Sehat (KIS) di RSPP Jakarta, Senin (26/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak Managing Director International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde blusukan ke sejumlah titik di Jakarta. Blusukan pertama ke Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP). 

Jokowi dan Lagarde tiba di RSPP pukul 11.10 WIB dan langsung berkunjung ke area poliklinik di rumah sakit tersebut. Jokowi dan Lagarde juga sempat berbincang dengan pasien yang tengah di rawat di rumah sakit yang terletak di Jakarta Selatan itu.

Jokowi menanyakan sakit yang tengah diderita pasien. "Siapa yang sakit, Ibu ya?" tanyanya.

 

 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Managing Director IMF Christine Lagarde berbincang dengan seorang pasien saat melihat fasilitas pelayanan Kartu Indonesia Sehat (KIS) di RSPP Jakarta, Senin (26/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jokowi sempat menunjukkan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Dengan menggunakan kartu ini biaya pengobatan yang harus dibayar pasien ditanggung pemerintah, alias gratis. "Gratis ya?" tanya Jokowi.

"Gratis, Pak," ungkap sang pasien.

Usai dari RSPP, Jokowi dan Lagarde akan menuju ke Pasar Tanah Abang.

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 


Seputar Kartu Indonesia Sehat

Presiden Joko Widodo dan Managing Director IMF Christine Lagarde berbincang dengan Dirut BPJS Fachmi Idris saat melihat fasilitas pelayanan Kartu Indonesia Sehat (KIS) di RSPP Jakarta, Senin (26/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

KIS adalah singkatan dari Kartu Indonesia Sehat, program untuk mendapatkan jaminan sosial yang berlaku nasional untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat prasejahtera. KIS diperuntukkan bagi mereka pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang datanya telah ditetapkan oleh Kementerian Sosial.

(Baca: Tanya Jawab tentang Kartu Indonesia Sehat yang Dikelola BPJS)

Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Fahmi Idris pernah menyampaikan dengan KIS maka akan ada perluasan manfaat secara kualitas dan kuantitas. Dalam hal kualitas, masyarakat prasejahtera akan mendapat layanan kesehatan mulai dari preventif (pencegahan) dan promotif.

Sedangkan secara kualitas, akan ada penambahan jumlah orang yang sebelumnya tidak bisa ditampung dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang tercatat sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI).

Di 2017, jumlah peserta KIS-PBI adalah 93,9 juta jiwa, sedangkan di tahun 2016 sejumlah 92,4 juta jiwa.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya