Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, masih ada yang belum tersosialisasi berkaitan angkutan umum bekerja sama dengan OK Otrip.
"Itu berkaitan dengan jumlah (rupiah per) kilometernya," ujar Sandiaga di Balai Kota Jakarta, Senin (26/2/2018).
Advertisement
Menurut Sandi, pihaknya masih berusaha menemukan racikan yang pas terkait tarif angkot OK Otrip.
"Jadi bagaimana kita bisa menemukan formula kilometer yang tepat untuk OK Otrip dan bisa masuk dalam negosiasi akhir dengan para pengemudi, dan juga para operator," ucapnya.
Meski begitu, Sandi berterima kasih kepada para sopir angkot yang sempat berdemo terkait tarif OK Otrip.
"Itu jadi masukan kita. Kita terima kasih sekali. Kemarin sebagian besar sih saya dikasih tahu sudah masuk (OK Otrip)," kata dia.
Oleh karena itu, lanjut Sandi, saat ini terus didiskusikan dan para sopir angkot sudah memberikan masukan. Sehingga, kata dia, nantinya pasti akan ditemukan formula yang pas.
"Sekarang sudah dalam tahap final dan sebagian besar sudah memberikan masukan. Dan nanti yang kita akan tetapkan skema formula OK Otrip-nya seperti apa," tegas Sandi.
Sopir Angkot Demo
Sebelumnya, sopir angkot Tanah Abang trayek M08 memasang sejumlah spanduk yang bertulisan 'Kami menolak program OK Otrip, ini hak kami, harga mati' di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis 22 Februari 2018 lalu.
Dia mengatakan, program OK Otrip yang ditolak adalah jarak tempuh 170 km per hari. Menurutnya, sopir merasa terbebani oleh jarak tempuh itu.
"Kami menolak program OK Otrip karena jarak tempuh yang ditawarkan itu 170 km per hari. Itu jadi beban bagi kami," tukasnya.
Advertisement