Menkeu: Delegasi Sudah Pesan Tiket Jelang Pertemuan IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani menuturkan, Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengapresiasi langkah Presiden Jokowi meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 26 Feb 2018, 18:30 WIB
Menkeu Sri Mulyani memberikan sambutan saat acara penandatangan perjanjian Pemerintah Pusat, Pemprov Papua, Pemkab Mimika dan PT Inalium tentang Pengambilan Saham Divestasi PT Freeport Indonesia, Jakarta, Jumat (12/2). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani mendampingi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menemui Managing Director International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde.

Dalam pertemuan tersebut juga disampaikan mengenai persiapan Indonesia dalam menjadi tuan rumah IMF-World Bank Annual Meeting di Bali pada Oktober 2018.

Di kesempatan ini, Lagarde sudah menetapkan annual meeting akan diadakan di Bali meski beberapa waktu lalu sempat dikhawatirkan mengenai kondisi Gunung Agung.

"Dengan demikian saat ini sudah banyak yang booking baik hotel atau penerbangan di Oktober. Dan ternyata dikatakannya penerbangan sudah fully book satu minggu sebelum dan sesudah annual meeting," cerita Sri Mulyani di kantornya, Senin (26/2/2018).

Di hadapan Lagarde, Presiden Jokowi juga menyampaikan berbagai kemungkinan dan antisipasi terkait Gunung Agung saat penyelenggaraan annual meeting tersebut.

Satu hal yang diminta pemerintah Indonesia kepada IMF dalam annual meeting Oktober 2018 yaitu pembahasan dan diskusi mengenai dampak digital ekonomi.

Dengan diangkatnya topik pembahasan mengenai digital ekonomi tersebut, diharapkan bisa memetakan negara mana saja yang telah siap menghadapi digitalisasi ekonomi tersebut dan mana yang sudah.

"Jadi nanti juga bisa dimanfaatkan negara di dunia untuk bertukar pendapat dalam menghadapi digital ekonomi tersebut," tegasnya.

Sri Mulyani menyampaikan, Lagarde juga mengapresiasi langkah presiden RI Joko Widodo dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan vokasi. Upaya ini menjadi salah satu persiapan Indoensia dalam menghadapi perkembangan digital ekonomi.

"Christine juga melihat keputusan itu sudah tepat, dan kita sudah dalam langkah yang benar," tutur Sri Mulyani. (Yas)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Bali Tetap Jadi Tuan Rumah Pertemuan IMF-Bank Dunia

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Senin (26/2).(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (Managing Director Internasional Monetery Fund/IMF), Christine Lagarde memastikan akan tetap menggelar pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia (Annual Meeting IMF-Word Bank) di Bali pada Oktober 2018.

Lagarde mengatakan, aktivitas Gunung Agung tidak akan menyurutkan niat IMF dan World Bank untuk menggelar pertemuan tahunannya di Bali. Sebab menurut dia, erupsi gunung tersebut terus mengalami penurunan dan diharapkan bisa berkurang signifikan hingga saat ajang pertemuan tersebut berlangsung.

‎"Ke depan ke Bali pada Oktober, kami memiliki keputusan bahwa kami akan datang meskipun Gunung Agung hanya berasap sedikit, tapi tidak apa-apa kami datang," ujar dia di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin 26 Februari 2018.‎

Selain itu, dalam kunjungannya ke Indonesia pada Oktober ini, Lagarde berharap perekonomian Indonesia bisa tumbuh lebih baik lagi. Hal ini seiring dengan reformasi birokrasi yang terus dilakukan oleh pemerintah Jokowi.

‎"Saya terkesan dengan program reformasi yang dipimpin Presiden khususnya penyederhanaan UKM yang bulan depan akan bisa mendaftar di satu tempat dengan satu registrasi tunggal. Saya sangat berharap agar dia dan timnya akan melanjutkan reformasi yang baik di infrastruktur pendidikan dan urusan sosial," jelas dia.

Terakhir, Lagarde juga berharap Indonesia bisa memberikan kesempatan yang lebih besar kepada kaum perempuan untuk bisa bekerja dan menjadi motor penggerak ekonomi. Hal ini usai dirinya melihat secara langsung aktivitas perdagangan di Pasar Tanah Abang, di mana kaum perempuan punya andil cukup besar di sana.

"Saya berharap pada kunjungan saya berikutnya ke Indonesia di Bali pada Oktober akan ada lebih banyak lagi perempuan dalam angkatan kerja. Lebih banyak perempuan lebih baik," tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya