Liputan6.com, Jakarta - Hantu Sadako pertama kali populer di film The Ring. Sosok hantu Jepang ini memang terkenal di kalangan generasi 80-an dan 90-an.
Pada film tersebut, seorang wanita memberikan kutukan lewat teknologi modern, yakni video. Siapa pun yang menonton video itu terancam tewas dalam seminggu.
Baca Juga
Advertisement
Yang menjadi ikon di film The Ring adalah sang hantu bernama Sadako yang bisa keluar dari layar kaca.
Sekarang, berkat teknologi augmented reality (AR), hantu Sadako bisa benar-benar keluar dari layar kaca untuk mendekati sang korban.
Yang lebih membuat mengerikan lagi, bukan sekadar keluar dari TV, hantu Sadako juga bisa berjalan mencari-cari korban.
Adalah akun YouTube bernama Abhishek Singh yang berhasil membuat sosok Sadako keluar dari TV dengan memakai teknologi AR.
Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa saksikan videonya di tautan ini.
AR Juga Memperkuat Pokemon Go
Seperti diketahui, Pokemon Go merupakan gim yang sudah memanfaatkan teknologi augmented reality (AR) dalam permainannya. Namun, Niantic selaku pengembang masih terus mengembangkan fitur AR tersebut.
Seperti dikutip dari Phone Arena, Niantic kali ini mendukung platform AR yang dimiliki Apple. Teknologi bernama AR+ yang memanfaatkan kemampuan ARKit framework milik perusahaan yang berbasis di Cupertino tersebut.
Jadi, melalui pembaruan ini, pengguna perangkat yang sudah menjalankan iOS 11, seperti iPhone 6s dan model terbaru, dapat merasakan pengalaman AR+ di Pokemon Go. Berkat dukungan AR+, pengalaman bermain gim ini pun kian nyata.
Salah satunya adalah pemain dapat berjalan lebih dekat ke Pokemon seperti benar-benar melihatnya di dunia nyata. Namun, perlu diingat, Pokemon akan kabur jika pemain terlalu dekat dengannya. Karena itu, pemain harus lebih berhati-hati.
Untuk membantu pemain, Niantic kini menampilkan awareness meter yang di sebelah Pokemon. Sesuai namanya, penunjuk itu memperlihatkan tingkat kesadaran monster terhadap keberadaan pemain.
Apabila awareness meter terisi penuh, berarti Pokemon menyadari keberadaan pemain dan dapat melarikan diri. Niantic juga menghadirkan bonus tambahan, seperti stardust atau XP, bagi pemain yang mampu menangkap Pokemon dengan posisi paling dekat.
Advertisement
Aplikasi Kencan Juga Pakai AR
Pencarian jodoh secara online juga dipermudah dengan teknologi augmented reality (AR). Bahkan, konsep ini sudah hadir dalam aplikasi kencan online berbasis AR dengan nama "FlirtAR" (baca: flirter).
Seperti dilansir Mashable, FlirtAR dirilis pada Senin, 2 Oktober 2017 untuk iOS. Ia akan meluncur ke perangkat Android pada akhir Oktober 2017. Sesuai dengan namanya, FlirtAR memanfaatkan teknologi AR untuk membantu pengguna mencari jodoh yang 'match' di lokasi sekitar.
Pengembang FlirtAR mengungkap cara kerja aplikasi bekerja secara real time, di mana memanfaatkan fitur geolocation untuk mencari calon teman kencan saat membuka aplikasi.
Ketika aplikasi terbuka, pengguna akan langsung memakai fitur kamera di dalam aplikasi dan "mendeteksi" lingkungan sekitar.
Jika kamera menemukan kumpulan orang yang kebetulan menggunakan FlirtAR, secara otomatis gelembung profil berisikan foto dan nama akan muncul.
Jadi, katakanlah ada 20 orang di antara kerumunan yang dideteksi kamera, setelahnya akan muncul 5 gelembung profil yang menandakan ada 5 yang memakai FlirtAR dari 20 orang tersebut.
Jika pengguna mengeklik gelembung profil, aplikasi akan menampilkan profil utuh dari orang tersebut. Sistem match mirip dengan Tinder yang harus match dulu baru bisa berbincang. Dalam kasus ini pengguna FlirtAR harus sama-sama mengeklik gelembung agar bisa berbicara satu sama lain.
(Tom/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: