4 Pemain Ini Jadi Target Ejekan Fans Arsenal

Arsenal harus menelan pil pahit setelah kalah 0-3 dari Manchester City dalam final Piala Liga di Stadion Wembley, Minggu (25/2/2018).

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 27 Feb 2018, 10:00 WIB
Pemain Arsenal, Shkodran Mustafi (krii) melepaskan umpan saat diadang pemai Ostersund, Curtis Edwards pada babak 32 besar Liga Europa di Jamtkraft Arena, Ostersund, Swedia (15/2/2018). Arsenal menang 3-0. (Robert Henriksson/TT News Agency via AP)

Liputan6.com, London - Arsenal harus menelan pil pahit setelah kalah 0-3 dari Manchester City dalam final Piala Liga di Stadion Wembley, Minggu (25/2/2018). Kekalahan ini memancing amarah fans klub berjuluk Meriam London tersebut.

Arsenal kalah lewat gol Sergio Aguero, Vincent Kompany, dan David Silva. Bagi Arsenal, ini adalah kekalahan kedua beruntun usai takluk dari Ostersunds di Liga Europa tengah pekan lalu.

Kegagalan meraih trofi Piala Liga membuat suara-suara menuntut Arsene Wenger mundur semakin kencang. Tak hanya itu, fans juga menganggap ada beberapa pemain yang sebetulnya tak layak berkostum Arsenal.

Di antara pemain yang menjadi sasaran kemarahan fans, empat pemain ini bisa jadi yang paling dinilai tak layak membela Arsenal. Siapa saja mereka?

 


1. Shkodran Mustafi

Pemain Manchester City, Kevin De Bruyne berebut bola dengan pemian Arsenal, Shkodran Mustafi dalam laga final Piala Liga Inggris di Stadion Wembley, Minggu (25/2). Manchester City menghancurkan Arsenal dengan skor telak 3-0. (AP/Frank Augstein)

Mustafi dibeli Arsenal dari Valencia pada musim 2016/17. Bek asal Jerman ini didatangkan sebagai pengganti Per Mertesacker yang mulai menua.

Sayangnya, Mustafi sepertinya gagal menjawab ekspektasi tersebut. Dalam beberapa pertandingan, bek berusia 25 tahun ini melakukan kesalahan yang berakibat fatal bagi Arsenal.

Salah satu kesalahannya tercipta saat final melawan Manchester City. Kelengahannya mengawal Aguero membuat bomber asal Argentina itu sukses membobol gawang David Ospina.

Tak ayal, fans menilai Mustafi tak layak membela Arsenal. Bukan hanya fans, eks Manchester United (MU), Gary Neville yang kini menjadi komentator pun menilai Mustafi menjadi biang kerok kekalahan Arsenal atas Manchester City.


2. Granit Xhaka

Gelandang Arsenal, Granit Xhaka, menjatuhkan gelandang Manchester City, Kevin De Bruyne, pada final Piala Liga di Stadion Wembley, London, Minggu (25/2/2018). City menang 3-0 atas Arsenal. (AFP/Glyn Kirk)

Ekspektasi fans Arsenal kepada Granit Xhaka sempat meninggi saat ia didatangkan dari Borussia Monchengladbach di awal musim lalu. Namun kesalahan penempatan posisi sepertinya membuat Xhaka kehilangan tempat di hati fans.

Oleh Arsene Wenger, Xhaka ditempatkan sebagai gelandang bertahan. Padahal, gelandang timnas Swiss ini punya kecenderungan berperan sebagai penyeimbang.

Kesalahan tersebut terlihat saat Xhaka mencoba menekel pemain lawan Arsenal. Pemain berusia 25 tahun tersebut kerap terlambat menekel lawan. Akibatnya, ia sering terkena kartu kuning atau merah.

Empat musim berkostum Arsenal, Xhaka sudah mengoleksi 13 kartu kuning dan dua kartu merah. Kendati demikian, Xhaka ternyata tetap menjadi andalan Wenger di lini tengah.


3. Hector Bellerin

Hector Bellerin (AFP/Glyn Kirk)

Bellerin masuk ke dalam daftar hitam fans Arsenal usai partai final melawan Manchester City. Bek asal Spanyol ini dianggap tak cukup bagus untuk menjadi bek kanan utama Meriam London.

Beberapa fans bahkan menganggap Bellerin pantas untuk masuk daftar jual Arsenal di akhir musim ini. Cemoohan itu disampaikan fans lewat akun Twitter mereka masing-masing.

Bellerin mulai mendapat tempat di skuat utama Arsenal musim 2014/15. Ia mendapat "berkah" dari cederanya Mathieu Debuchy.

Sejak saat itu, Wenger menjadikan Bellerin sebagai pilihan utama untuk posisi bek kanan Arsenal. Total sampai saat ini, Bellerin telah tampil 149 kali bagi Arsenal dan mencetak tujuh gol.


4. Alexander Iwobi

Pemain Arsenal, Alex Iwobi (AP/Frank Augstein)

Menjadi keponakan legenda timnas Nigeria, Jayjay Okocha tak lantas membuat karier Alexander Iwobi mulus. Gelandang berusia 21 tahun itu kerap jadi sasaran kemarahan fans Arsenal saat menderita kekalahan.

Iwobi dianggap tak cukup bagus untuk menjadi andalan Arsenal di sektor gelandang serang. Kendati demikian, Wenger sepertinya tak mengindahkan cemoohan fans tersebut.

Iwobi adalah produk asli akademi Arsenal. Ia naik ke tim utama sejak musim 2015/16. Kecepatan Iwobi kerap membuatnya dipasang sebagai gelandang sayap.

Tiga musim berkostum Arsenal, Iwobi telah tampil 85 kali. Sayangnya, ia baru mencetak delapan gol.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya