Jokowi Belum Tentukan Pengganti Komjen Buwas di BNN

Polri telah mengantongi sejumlah nama perwira polisi yang akan diajukan ke Presiden Jokowi untuk menggantikan Budi Waseso sebagai Kepala BNN.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 27 Feb 2018, 06:35 WIB
Presiden Joko Widodo usai menonton film Dilan 1990 di Senayan City, Jakarta, Minggu, (25/2). Usai menonton Dilan, Jokowi menyapa warga yang tengah berkunjung di mal tersebut. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi hingga kini belum menentukan pengganti Komjen Budi Waseso sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Padahal, Budi Waseso atau Buwas telah menginjak usia 58 tahun dan memasuki masa pensiun sebagai anggota Polri.

"Belum," singkat Jokowi di kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Senin, 26 Februari 2018. 

Jokowi enggan mengungkapkan lebih jauh mengenai sosok jenderal polisi yang akan menggantikan Buwas sebagai orang nomor satu di BNN.

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto memastikan, pihaknya telah memiliki nama-nama yang bakal diajukan ke Presiden Joko Widodo sebagai pengganti Buwas di Badan Narkotika Nasional. Hanya saja, Setyo mengaku belum mendapatkan bocoran.

"Saya belum dapat info dari Asisten Bidang SDM Kapolri. Pasti ada penggantinya, tapi kan saya belum tahu siapa namanya," ujar Setyo saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Senin 12 Februari 2018.

 


Kriteria Khusus

Presiden Jokowi lapor SPT Pajak Menggunakan e-Filing (Dok Foto: Biro Pers Istana)

Yang pasti, Polri telah memiliki kriteria untuk menduduki kursi pucuk pimpinan BNN. Paling tidak, calon Kepala BNN merupakan jenderal bintang dua aktif dan memiliki latar belakang reserse. Kandidat juga harus berpengalaman menangani kasus narkoba.

"Biasanya nanti dikirim tiga nama, tapi ada TPA (tim penentu akhir) di tingkat kepresidenan," ucap Setyo.

Sementara pengamat kepolisian dari Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyebut tiga nama perwira tinggi Polri yang potensial mengganti posisi Buwas di BNN. Ketiganya yakni Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto, Asisten Bidang Operasi Kapolri Irjen Mochamad Iriawan, dan Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari.

"Yang paling senior dari ketiganya adalah M Iriawan. Tapi dia (diwacanakan) dicalonkan sebagai Penjabat Gubernur Jabar. Sehingga peluangnya semakin kecil," ucap Neta saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Senin 12 Februari 2018 malam.

Neta menuturkan, dalam hal penempatan posisi strategis, banyak faktor yang dijadikan pertimbangan. Antara lain, lanjut dia, mempertimbangkan senioritas, rekomendasi atasan, dan asal gerbongnya. "Dari senioritas ini tinggal Ari Dono yang ada. Sepertinya Ari Dono yang akan menjadi calon kuat pengganti Buwas," ucap dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya