Berbagi Pengalaman Tangani Konflik, Jusuf Kalla Bertolak ke Afghanistan

Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK bertolak ke Afghanistan hari ini, Selasa (27/2/2018). JK akan menghadiri Konferensi Proses Perdamaian Kabul.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 27 Feb 2018, 07:26 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK bertolak ke Afghanistan. (Liputan6.com/ Putu Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK bertolak ke Afghanistan hari ini, Selasa (27/2/2018). JK akan menghadiri Konferensi Proses Perdamaian Kabul.

JK menggunakan pesawat Kepresidenan RI untuk menuju Afghanistan, dari Base Ops Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pukul 06.22 WIB. Dia mengenakan jas hitam dan kemeja putih saat berangkat.

Wakapolri Komjen Syafruddin turut ikut dalam rombongan Jusuf Kalla. Sementara yang mengantar di bandara, ada Menko Polhukam Wiranto, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, serta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Konferensi Proses Perdamaian Kabul diselenggarakan 28 Februari-1 Maret 2018. Jusuf Kalla akan membagi pengalaman dengan Afghanistan mengenai pendekatan Indonesia dalam mengatasi konflik internal.

"Dalam konferensi itu akan ada beberapa hal yang disampaikan Pak Wapres, beberapa di antaranya mengenai komitmen Indonesia mendukung perdamaian di Afghanistan dan sharing pengalaman kita dalam menangani konflik melalui pendekatan soft power," jelas Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanatha Nasir.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Soal Bantuan

Jokowi dan JK makan siang bersama di Kantor Wapres.

JK dan tokoh-tokoh di Afghanistan juga akan membicarakan bantuan Indonesia untuk menyelesaikan konflik di negara tersebut. Dia mengingatkan, meski memberikan bantuan, sikap Indonesia tetap netral, tanpa kepentingan lain.

"Ketemu semua tokoh-tokoh di sana untuk bagaimana caranya Indonesia membantu sebagai negara Islam terbesar dan netral, tanpa suatu kepentingan lain. Kita bagaimana sharing untuk mencari solusi bersama," tukas JK.

Dia pun menuturkan kunci awal membantu penyelesaian konflik. 

"Kalau Anda membicarakan menyelesaikan konflik didahului dengan ketakutan, jangan masuk. Dulu saya pernah selesaikan penuh orang bunuh-bunuhan di Poso, Ambon, Aceh, kita masuk saja. Ada berdoa dan biasanya kalau niat baik, insyaallah," pungkas JK.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya