Raja Salman Pecat Komandan Militer Utama Arab Saudi, Apa Alasannya?

Arab Saudi memecat komandan militer utamanya, termasuk kepala staf, dalam serangkaian dekrit yang dikeluarkan pada Senin, 26 Februari 2018.

oleh Citra Dewi diperbarui 27 Feb 2018, 09:36 WIB
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud. (Saudi Press Agency, via AP)

Liputan6.com, Riyadh - Arab Saudi memecat komandan militer utamanya, termasuk kepala staf, dalam serangkaian dekrit yang dikeluarkan pada Senin, 26 Februari 2018, malam. Raja Salman juga mengganti Kepala Angkatan Darat dan Pertahanan Udara Saudi.

Dikutip dari BBC, Selasa (27/2/2018), Kepala Staf Jenderal Abdul Rahman bin Saleh al-Bunyan, termasuk di antara mereka yang dipecat. Sementara itu sejumlah tokoh militer telah mendapat promosi untuk menggantikan mereka yang dipecat.

Serangkaian penunjukkan juga diumumkan pada saat bersamaan, termasuk pengangkatan Wakil Menteri Tenaga Kerja dan Pembangunan Sosial, Tamadar bint Yousef al-Rama. Hal tersebut dinilai langka, mengingat Tamadar adalah perempuan.

Sementara itu Pangeran Turki bin Talal ditunjuk sebagai Wakil Gubernur Provinsi Asir Barat Daya.

Turki adalah saudara miliarder sekaligus Pangeran Arab Saudi, Alwaleed bin Talal, yang tahun lalu ditahan dalam operasi anti-korupsi -- yang kemudian dibebaskan dua bulan kemudian.

Hal tersebut diwartakan oleh kantor berita resmi Arab Saudi, SPA. Namun dalam laporan tersebut, tidak diberikan alasan mengapa pemecatan dilakukan.

 

Saksikan video pilihan soal Arab Saudi berikut ini: 

 


Putra Mahkota Berada di Balik Pemecatan?

Mohammed bin Salman ditunjuk jadi putra Mahkota Arab Saudi (Foto:Hassan Ammar/AP)

Langkah tersebut dilakukan di tengah terjadinya perang di Yaman, di mana koalisi pimpinan Saudi berperang melawan pemberontak di sana.

Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang juga menjabat sebagai menteri pertahanan, diyakini berada di balik pemecatan tersebut.

Pada 2017, puluhan tokoh terkemuka Saudi, termasuk sejumlah pangeran, menteri, dan miliader, dipenjara. Hal itu dilakukan saat Mohammed bin Salman memimpin upaya untuk memberantas korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya