IHSG Bangkit Tertolong Tiga Sektor Saham

IHSG dibuka naik 29,332 poin atau 0,45 persen ke posisi 6.583,81 pada perdagangan Selasa (27/2/2018).

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 27 Feb 2018, 09:21 WIB
Pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat. Hampir seluruh sektor mengalami kenaikan, tetapi hanya sektor saham infrastruktur dan pertambangan yang sedikit terkoreksi.

IHSG dibuka naik 29,332 poin atau 0,45 persen ke posisi 6.583,81 pada perdagangan Selasa (27/2/2018). Indeks saham LQ45 tercatat menghijau 0,56 persen di level 1.098,77.

Kondisi ini berbalik arah setelah pada penutupan perdagangan saham kemarin (26/2/2018), IHSG melemah 65,13 poin atau 0,98 persen ke posisi 6.554,67. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,54 persen ke posisi 1.092,68.

Sebanyak 142 saham naik, 32 saham menurun, dan 82 saham bergerak stagnan. Total frekuensi perdagangan saham sebanyak 16.524 kali. Sedangkan volumenya 524,3 juta dan nilai transaksi Rp 330,9 miliar.

Investor asing melakukan penjualan di seluruh pasar senilai Rp 20,95 miliar. Sementara kurs rupiah tercatat Rp 13.639 per dolar Amerika Serikat (AS).

Sebagian besar sektor saham menunjukkan gerak positif, kecuali sektor infrastruktur dan pertambangan yang masing-masing tergelincir tipis 0,13 persen dan 0,05 persen.

Sedangkan penguatan saham terbesar di sektor industri dasar 0,81 persen, disusul sektor konstruksi yang naik 0,75 persen, dan sektor keuangan menguat 0,65 persen.

Tiga saham yang memimpin pada perdagangan sesi pertama ini, antara lain WOOD dengan kenaikan 11,49 persen, saham ESSA menguat 8,28 persen, dan BFIN yang meningkat 6,29 persen.

Sementara saham-saham yang tersungkur paling besar, yaitu TIRA dengan penurunan 9,52 persen, saham CTTH melemah 9,09 persen, dan saham BOSS yang tergelincir sebesar 6,93 persen.

Penguatan IHSG ditopang dari kinerja bursa saham Asia yang mencatatkan penguatan hari ini. Indeks saham Hang Seng Hong Kong naik sebesar 0,71 persen, indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,52 persen.

Indeks saham Nikkei Jepang melesat 1,44 persen, indeks saham Singapura Strait Times naik 0,30 persen, dan indeks saham Taiwan menguat 0,36 persen.

Namun, indeks saham Shanghai melemah sendirian sebesar 0,59 persen.


Bursa Asia Menguat Jelang Kesaksian Gubernur The Fed

Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Bursa Asia menguat jelang rilis laporan inflasi di Amerika Serikat (AS) dan kesaksian perdana Gubernur Federal Reserve yang baru Jerome Powell di hadapan Senat dan DPR.

Melansir laman Reuters, pada 26 Februari 2018, indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,3 persen. Sementara indeks Nikkei Jepang naik 1,4 persen.

Kenaikan tersebut mengikuti Wall Street, di mana Dow berakhir naik sebesar 1,39 persen pada akhir pekan lalu.

Sementara indeks S & P 500 naik 1,60 persen dan Nasdaq 1,77 persen. Secara mingguan, Dow naik 0,37 persen, S & P 0,56 persen dan Nasdaq 1,35 persen. 

Pasar sedikit tenang di tengah harapan jika Federal Reserve akan tetap berpegang pada pandangannya jika kebijakan pengetatan akan berlangsung bertahap. Ini merupakan pandangan bank sentral yang tertuang dalam sebuah laporan gubernur yang dirilis pada Jumat.

Dalam laporan kebijakan moneter setengah tahunan Bank sentral AS, yang keluar Jumat (23/2/2018), para pembuat kebijakan The Fed menegaskan kembali posisi mereka dalam menaikkan suku bunga secara bertahap.

Investor juga yakin jika Gubernur Fed Jerome Powell akan tetap berpegang pada laporan tersebut, saat memberikan kesaksiannya di hadapan DPR pada hari Selasa, diikuti oleh kesaksian ke Senat pada hari Kamis.

"Powell akan sangat sadar tentang risiko jika terjadi kenaikan pada akhir Januari dan dia akan sangat ingin tidak terlalu banyak mengayuh perahu," kata Chris Weston, Kepala Strategi Pasar di broker IG.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya