Liputan6.com, Jakarta Untuk mencegah kerusakan pada sistem pendengaran, dokter menyarankan untuk menggunakan headphone yang besar ketimbang earphone dengan tipe kecil.
Ini karena suara pada headphone lebih terdistribusi dan lebih menutup suara bising dari luar, dibandingkan earphone tipe kecil.
Advertisement
"Itu lebih aman daripada yang menggunakan earphone," kata dr Brastho Bramantyo Sp THT-KL (K), Divisi Neurotologi THT Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah sakit Cipto Mangunkusumo, pada konferensi pers World Hearing day di Jakarta, Senin (27/2/2018).
"Fenomena penggunaan earphone Kelihatannya keren, tapi apakah hal itu sudah cukup aman bagi penggunanya," kata Bram.
Earphone dianggap lebib berisiko karena memiliki speaker kecil namun dengan intensitas suara yang lebih besar. Ini memiliki dampak yang lebih terhadap pendengaran.
Beberapa cedera pendengaran akibat penggunaan alat seperti earphone, terkadang tidak dirasakan oleh penggunanya.
Ini karena setelah penggunaan, pendengaran mungkin akan kembali normal. Namun, walaupun tubuh masih bisa mengembalikan pendengaran dengan sendirinya, tetap dibutuhkan jeda agar pendengaran bisa beristirahat dari suara bising.
"Walaupun daya recovery memungkinkan, tapi membutuhkan waktu toleransi. Tidak boleh ada yang menumpangi proses recovery tersebut," tambah Bram.
Simak juga video menarik berikut ini:
60 Persen 60 Menit
Bram menambahkan, sesungguhnya sudah ada aturan kebisingan yang bisa ditoleransi oleh telinga.
"Padahal, dalam peraturan Kemenkes (Kementerian Kesehatan) ada aturan bising, agar tidak menyebabkan gangguan pada saraf," tambah Bram.
Menurutnya, bila dibiarkan terus-menerus ini bisa menyebabkan kerusakan permanen. Dia mengungkapkan sebuah penelitian mengatakan, di umur 20-an banyak pengguna personal listening device, mengalami gangguan pendengaran.
Untuk itulah, dalam menggunakan perangkat seperti ini, intensitas suara disarankan untuk dikurangi. Yang disarankan adalah maksimal 60 persen dengan waktu tidak lebih dari 60 menit.
"Dengan 60 persen dari total intensitas yang diberikan itu mampu mengurangi potensi ketulian yang permanen," kata Bram.
Advertisement
World Hearing Day 2018
World Hearing Day diadakan setiap tahunnya pada tanggal 3 Maret.
Pada 2018, dengan tema "Hear the Future", Departemen THT-KL FKUI-RSUPNCM yang merupakan WHO Collaborating Centre for Prevention of Deafness and Hearing Impairment, menetapkan tiga isu kesehatan telinga dan pendengaran.
Tiga isu tersebut adalah, skrining pendengaran pada bayi baru lahir, infeksi telinga, dan penggunaan personal listening device pada remaja.