Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah mendeklarasikan kembali mengusung Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Saat ini mantan Gubernur DKI Jakarta itu telah mendapatkan dukungan dari lima partai untuk menjadi capres. Selain partai pimpinan Megawati Soekarnoputri, ada Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Nasdem dan Partai Hanura.
Advertisement
Sekjen PPP, Arsul Sani mengatakan sejauh ini Partai PPP belum memiliki nama calon wakil presiden atau cawapres untuk mendampingi Jokowi.
Arsul menyebut partai berlambang Kabah itu hanya menyampaikan kriteria yang ideal untuk mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Partai pimpinan Romahurmuziy menginginkan pendamping itu dari pihak religius.
"Sejauh ini PPP hanya menyampaikan kriteria saja yaitu agar cawapres dari segmen agamis atau religius," kata Arsul saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Senin (26/2/2018).
Sedangkan, dari partai pimpinan Airlangga Hartarto menyebut saat ini pihaknya belum menunjuk cawapres untuk mendampingi Jokowi di Pilpres 2019.
Golkar Tingkatkan Elektabilitas
Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily mengatakan saat ini partai berlambang pohon beringin ini ingin memfokuskan dan terus melakukan konsolidasi untuk menaikkan elektabilitas partai.
Tak hanya itu, Ace menambahkan pihaknya ingin fokus juga dalam mensukseskan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
"Kita lebih fokus untuk konsolidasi dan menaikan elektabilitas Partai Golkar serta mensukseskan pemerintahan Pak Jokowi-JK agar semakin menunjukkan kinerja yang memuaskan masyarakat," jelas Ace.
Sedangkan beberapa waktu lalu, Ketua Umum Pada Hanura Oesman Sapta Odang atau OSO telah mendeklarasikan Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto sebagai cawapres dampingi Jokowi.
Advertisement