Pasukan Perdamaian TNI di Sudan Dapat Penghargaan

Pasukan perdamaian dari TNI mendapat penghargaan dari United Nations Mission In Darfur (Unamid), PBB.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Feb 2018, 09:55 WIB
Pasukan perdamaian dari TNI mendapat penghargaan dari Unamid. (Satgas Yonkomposit TNI Konga)

Liputan6.com, Jakarta - Pasukan perdamaian dari TNI mendapat penghargaan dari United Nations Mission In Darfur (Unamid), Perserikatan Bangsa-Bangsa. Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-C/Unamid dinilai berhasil menjalankan tugasnya sebagai pasukan pemelihara perdamaian selama berada di daerah misi Habilla, Mastery, Elgeneina, Foro Baranga, dan pergeseran pasukan ke daerah Mornei Team Site di Hard Wall Super Camp Sudan, Afrika.

Penghargaan itu diberikan oleh tiga pejabat Unamid Sector West, Head of Office Oemar Kane; Senior Mission Support Officer Olusegum Ogunbiyi; dan Chef G4 Col Abdellatief Mohamed Halel. Penghargaan diterima oleh Wakil Komandan Satgas Mayor Inf Jenris Yulmalvinas.

Oemar Kane menyampaikan apresiasinya kepada pasukan perdamaian dari TNI. Penghargaan ini, kata dia, merupakan bentuk ucapan terima kasih Unamid, pemerintah Sudan, dan masyarakat lokal. Satgas dinilai berjasa dalam bidang operasional, Civil Military Coordination (CIMIC) atau bakti sosial, bantuan pengobatan, dan bidang seni budaya.

Dia mengatakan keberhasilan dalam tugas, ketangguhan, dan determinasi yang ditunjukkan prajurit merupakan wujud dari profesionalisme, dedikasi, disiplin dan komitmen Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-C/Unamid terhadap dinamika situasi yang ada.

"Kinerja yang baik serta jasa-jasa yang bernilai dalam melaksanakan tugas sebagai penjaga perdamaian membuat Satgas ini, layak mendapat pujian dan penghargaan dari kami," ujar Oemar Kena dalam rilis Satgas Yonkomposit TNI Konga XXXV-C/Unamid kepada Liputan6.com.

"Kami berharap meskipun sudah berhasil di daerah penugasan ini, tetapi ini bukanlah menjadi tugas terakhir, masih ada lagi tantangan ke depan dan berharap untuk cepat menyesuaikan diri dengan masih banyaknya tugas-tugas yang harus dihadapi seperti patroli, jaga Observation Post (OP), jaga Main Gate (Pejagaan Gerbang Utama), dan tugas-tugas yang lainnya di daerah Mornei TS. Laksanakan dengan sebaik-baiknya, sekali lagi lakukan terus misi ini dengan sebaik-baiknya," lanjut dia.

Oemar Kane berharap pasukan perdamaian dari Indonesia ini tetap semangat dalam melaksanakan tugas, terus menjalin silaturahmi dan persahabatan dengan Sudan dan satgas dari negara lain.


Kontingen Garuda di Lebanon

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di atas KRI Usman Harun di Port Beirut, Lebanon (25/2/2018). KRI Usman Harun beserta personel ALRI di sana merupakan bagian gugus tugas Maritime Task Force UNIFIL -- Pasukan Perdamaian PBB untuk Lebanon (Kemlu RI)

Mengawali kunjungan kerja ke Lebanon, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi disambut jajar kehormatan Angkatan Laut Kontingen Garuda di KRI Usman Harun yang berlabuh di Pelabuhan Beirut pada Minggu, 25 Februari 2018 waktu setempat.

Kepada 100 personel angkatan laut kontingen Garuda yang memperkuat pasukan maritim UNIFIL, Menlu RI menyampaikan rasa bangga dan penghargaan atas kontribusi dan profesionalitas Angkatan Laut Indonesia dalam berkontribusi kepada perdamaian dunia.

"Saya sampaikan apresiasi kepada pasukan perdamaian Garuda yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia," kata Retno Marsudi kepada personel Angkatan Laut Kontingen Garuda di Pelabuhan Beirut, Lebanon, seperti dikutip dari rilis resmi Kementerian Luar Negeri RI (26/2/2018).

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya