Gas Beracun Biji Sawit Renggut Nyawa 5 Orang di Palka Kapal MV Sumiei

Kelima orang yang diduga menghirup gas beracun itu sudah diperingatkan sebelum turun ke palka kapal yang berisi biji sawit.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Feb 2018, 14:00 WIB
Ilustrasi masker anti-gas beracun atau kimia. (Foto: AFP/Daniel Leal-Olivas/wwn)

Liputan6.com, Banjarmasin - Polisi masih menyelidiki tewasnya lima orang di kapal MV SUMIEI yang diduga akibat keracunan gas pada Sabtu malam, 24 Februari 2018, di kota setempat.

"Kami masih periksa saksi-saksi yang mengetahui langsung peristiwa di lapangan," kata Kapolresta Banjarmasin Kombes Anjar Wicaksana di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin, 26 Februari 2018, dilansir Antara.

Dia mengatakan, tindakan yang diambil penyidik Satuan Reskrim Polresta Banjarmasin untuk melihat apakah ada unsur pidana dari peristiwa yang terjadi.

"Kalau memang ada pihak yang harus bertanggung jawab atas kecelakaan kerja ini maka secara hukum, akan kami proses pidananya," kata Anjar.

Kapolresta langsung meninjau TKP di Pelabuhan Martapura Baru sesaat mendapat laporan adanya sejumlah buruh pelabuhan yang meninggal saat bongkar muat di Kapal MV SUMIEI.

Bersama Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalsel Kombes Pol Sofyan Hidayat serta didampingi Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin AKP Ade Papa Rihi dan Kapolsek Kawasan Pelabuhan Laut (KPL) Kompol Susilawati, Anjar memimpin briefing langkah-langkah penyelidikan anggota.

Lima orang tewas diduga akibat menghirup gas beracun di Palka Kapal MV SUMIEI. Kelima korban yang tewas adalah Hermadi (mandor), Danu (wakil mandor), David (buruh), Syahrani (buruh), dan Ahmad Kamal (petugas kesehatan Pelabuhan Trisakti).

 

 


Kronologi Versi Saksi

Ilustrasi Kelapa Sawit (iStockphoto)

Berdasarkan keterangan saksi bernama Lukmanul Hakim, awalnya MV SUMIEI yang mengangkut karnel atau biji kelapa sawit bersiap membongkar muatan. Saat itu, saksi membuka terpal dan ponton (tutup palka).

Setelah palka terbuka, Lukmanul Hakim dan saksi lainnya Abbas memperingatkan para buruh agar tidak memasuki palka minimal dua jam. Namun sekitar pukul 20.30 Wita, salah satu korban turun meski sempat ditegur Abbas agar jangan turun dulu ke palka kapal.

Akibatnya, korban pingsan dalam palka. Tiga orang teman korban yang ikut turun akhirnya terjatuh dan tidak sadarkan diri.

Setelah itu, tim medis datang ke TKP mencoba turun ke palka untuk memeriksa para korban, akan tetapi juga ikut tidak sadarkan diri dalam palka hingga dinyatakan tewas setelah dibawa ke rumah sakit.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya