Mitos Kondom yang Sering Terlupakan

Seiring perkembangan zaman, masih banyak saja mitos kondom yang beredar.

oleh Melly Febrida diperbarui 27 Feb 2018, 23:00 WIB
Ilustrasi Foto Alat Kontrasepsi Kondom (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Kalau berbicara tentang kondom, semua orang mungkin berpikir sudah tahu segala sesuatunya tentang alat kontrasepsi ini. Tapi, seiring perkembangan zaman, masih banyak saja mitos kondom yang beredar.

Berikut beberapa mitos kondom yang perlu diketahui seperti dilansir dari ThCablelifesyle, Selasa (27/2/2018):

1. Kondom belum berkembang

Kebanyakan orang berpikir kondom tidak berubah selama beberapa dekade terakhir dan sejak saat itu orangtua kita mungkin menggunakannya.

Kondom zaman now telah berevolusi dan dirancang untuk meningkatkan indera kita dan meningkatkan kesenangan pasangan.

Ada banyak inovasi dalam kondom baik dalam bentuk, ukuran, penggunaan lube, ketipisan lateks, ribbing, bercak, maupun tentang rasa dan warna. Ada kondom yang memperpanjang kenikmatan dengan menunda ejakulasi. Bahkan kondom yang bersinar dalam kegelapan. Wow!

2. Kondom tidak begitu efektif

Kita semua pernah mendengar kondom jika digunakan dengan benar, 99% efektif. Rahasianya ada di "digunakan dengan benar". Kondom adalah cara teraman untuk mencegah kehamilan, PMS dan HIV yang tidak diinginkan. 

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 


Seks dengan kondom tidak semudah seks tanpa kondom

Ilustrasi Foto Alat Kontrasepsi Kondom (iStockphoto)

3. Seks dengan kondom tidak semudah seks tanpa kondom

Pada 40 tahun yang lalu mungkin kondom tebal, berbau karet, dan besar. Pikiran praduga ini membuat kita percaya bahwa kondom tidak bagus atau kondom tidak menyenangkan.

Kenyataannya adalah kondom teknologi baru terasa hebat. Kondom berbentuk dan telah menambahkan fitur untuk kesenangan yang lebih besar. Kondom lebih tipis dari sebelumnya, dan rasanya seperti kulit ke kulit.

Dan kondom tidak lagi beraroma lateks bahkan telah disempurnakan dengan rasa. Yang terpenting, kondom membantu dalam tindakan seks dan tidak khawatir atau memikirkan "bagaimana jika".

4. Anda bisa berhenti menggunakan kondom begitu Anda eksklusif

Sudah menjadi kebiasaan umum untuk tak menggunakan kondom setelah pasangan berkencan selama beberapa bulan.

Pasangan cenderung menggunakan metode penarikan atau menarik keluar tapi ini sangat tidak dapat diandalkan untuk mencegah kehamilan dan berkontribusi secara besar-besaran terhadap tingginya jumlah kehamilan yang tidak direncanakan dan tingkat aborsi yang tinggi. Tentu saja, metode ini tidak melindungi Anda dari PMS dan HIV.


Kondom mahal dan sulit didapat

Ilustrasi Foto Alat Kontrasepsi Kondom (iStockphoto)

5. Kondom mahal dan sulit didapat

Pasangan Anda bisa saja tidak selalu jujur ​​tentang kesetiaan seksual mereka. Karena itu, setiap pasangan harus menggunakan kondom dalam setiap kesempatan.

Saat ini, kondom tersedia secara luas dan dijual di supermarket maupun apotek.

6. Kondom hanya tanggung jawab pria

Ada anggapan ini karena pria yang memakai kondom, dia juga harus bertanggung jawab. Sebaiknya, wanita juga membuat pilihan yang tepat dan bertanggung jawab atas kesehatan reproduksi seksual mereka dengan penggunaan kondom dan alat kontrasepsi lainnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya