Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Jusuf Kalla tiba di Kabul, Afghanistan. Agenda kunjungan kenegaraan itu langsung diawalinya dengan menyambangi Istana Haram Sarai.
Juru Bicara Wakil Presiden Husain Abdullah menyampaikan, perjalanan Jusuf Kalla dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta hingga sampai di Bandar Udara Internasional Hamid Karzal Kabul sekitar pukul 13.40 waktu setempat. Perbedaan waktu Jakarta dengan sendiri 2 jam 30 menit lebih lambat dari Kabul.
Advertisement
"Setelah pesawat kepresidenan yang menempuh penerbangan 6 jam 50 menit, Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) tiba di Bandar Udara Internasional Hamid Karzai Kabul, Afghanistan pada hari yang sama," tutur Husain dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Selasa (27/2/2018).
Menurut Husain, setibanya di Bandar Udara Internasional Hamid Karzai Kabul, Jusuf Kalla dan rombongan langsung disambut Duta Besar Luar biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Afghanistan Mayjen TNI Purnawirawan Arief Rachman, Menteri Urusan Haji Afghanistan, Wakil Protokol Negara Afghanistan, dan Atase Pertahanan RI di Islamabad Kolonel Putut Witjaksono Hadi.
"Setelah itu Wapres menuju Istana Haram Sarai, Kabul untuk melakukan pertemuan-pertemuan di hari pertama kunjungannya," kata Husain.
Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK bertolak ke Afghanistan hari ini, Selasa (27/2/2018). JK akan menghadiri Konferensi Proses Perdamaian Kabul.
JK menggunakan pesawat Kepresidenan RI untuk menuju Afghanistan, dari Base Ops Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pukul 06.22 WIB. Dia mengenakan jas hitam dan kemeja putih saat berangkat.
Wakapolri Komjen Syafruddin turut ikut dalam rombongan Jusuf Kalla. Sementara yang mengantar di bandara, ada Menko Polhukam Wiranto, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, serta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Konferensi Proses Perdamaian Kabul diselenggarakan 28 Februari-1 Maret 2018. Jusuf Kalla akan membagi pengalaman dengan Afghanistan mengenai pendekatan Indonesia dalam mengatasi konflik internal.
"Dalam konferensi itu akan ada beberapa hal yang disampaikan Pak Wapres, beberapa di antaranya mengenai komitmen Indonesia mendukung perdamaian di Afghanistan dan sharing pengalaman kita dalam menangani konflik melalui pendekatan soft power," jelas Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanatha Nasir.