Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada Rabu pekan ini. Kondisi ekonomi stabil dan bursa saham global akan pengaruhi laju IHSG.
Analis PT Recapital Asset Management, Kiswoyo Adi mengungkapkan pergerakan IHSG berpeluang menguat mengikuti kondisi bursa saham global saat ini.
"IHSG akan bergerak di level support 6.500 dan resisten 6.560," tutur Kiswoyo saat dihubungi Liputan6.com, seperti ditulis Rabu (28/2/2018).
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan pergerakan IHSG berpotensi menguat didorong nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat cenderung stabil. Selain itu, level support juga terus dipertahankan sehingga topang IHSG pada Rabu pekan ini. "IHSG akan bergerak di kisaran 6.555 - 6.728," tutur ia dalam ulasannya.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menyatakan IHSG akan bergerak di level resisten 6.611 - 6.623.
Untuk pilihan saham, Kiswoyo memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Unilever Tbk (UNVR). Sedangkan Nafan memilih saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
Pada penutupan perdagangan kemarin, IHSG naik 44,25 poin ke posisi 6.598,93. Sektor industri dasar memimpin penguatan dengan didorong saham Indocement Tunggal Prakarsa dan Waskita Beton Precast.
Investor asing melakukan aksi beli Rp 385,55 miliar. Adanya kekhawatiran kenaikan harga BBM yang akan menyeret inflasi mereda dengan survei Bank Indonesia pada Februari di level 0,19 persen dan 3,25 persen secara year on year (YoY).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
IHSG Menguat pada Perdagangan Kemarin
Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak di zona hijau sepanjang perdagangan saham Selasa pekan ini. Aksi beli investor asing topang IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa 27 Februari 2018, IHSG naik 0,68 persen atau 44,25 poin ke posisi 6.598,92. Indeks saham LQ45 menguat 1,05 persen ke posisi 1.104,18.
Sebagian besar indeks saham acuan kompak menghijau. Ada sebanyak 174 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Sedangkan 185 saham melemah. Sebanyak 126 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.598,92 dan terendah 6.562,84.Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 416.222 kali dengan volume perdagangan saham 20,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,7 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 438,94 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.672.
Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham pertanian turun 1,23 persen dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham tambang melemah 0,07 persen dan sektor saham infrastruktur tergelincir 0,27 persen.
Sementara itu, sektor saham industri dasar naik 1,57 persen, dan bukukan penguatan terbesar ditambah sektor saham barang konsumsi menanjak 1,3 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham LEAD naik 17,72 persen ke posisi Rp 186 per saham, saham ESSA melonjak 10,06 persen ke posisi Rp 372 per saham, dan saham BRSM menanjak 9,09 persen ke posisi Rp 96 per saham.
Sementara itu, saham yang tertekan antara lain saham LPPF melemah 5,79 persen ke posisi Rp 9.350 per saham, saham BOSS merosot 5,12 persen ke posisi Rp 1.575 per saham, dan saham BGTG susut 5,11 persen ke posisi Rp 130 per saham.
Sedangkan bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,73 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,06 persen, indeks saham Shanghai tergelincir 1,13 persen, indeks saham Singapura melemah 0,43 persen dan indeks saham Taiwan turun 0,20 persen. Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei menguat 1,07 persen.
Advertisement