Liputan6.com, Jakarta - Terdengar menggelikan, tapi pada masa awal Inggris modern, raja akan mempekerjakan seseorang secara pribadi untuk menemani mereka saat buang air besar. Gelar pekerjaan resmi tersebut yakni Groom of the Stool. Dan siapa sangka, pekerjaan tersebut merupakan posisi yang sangat didambakan banyak orang.
Baca Juga
Advertisement
Penandatanganan Magna Carta pada 1212 menandai kemunduran absolutisme di Inggris. Tapi penguasa abad ke-16 masih memiliki kekuatan dalam kerajaan. Cara paling efektif untuk mendapatkan posisi yang lebih baik adalah dengan mendekati raja, termasuk menemaninya saat buang air besar.
Posisi Groom of Stool pada umumnya adalah seorang bangsawan yang bukan seorang pelayan. Orang ini akan bekerja keras untuk memastikan tempatnya berada di dekat raja. Beberapa sejarawan percaya bahwa tugas mereka termasuk menyeka pantat raja, tapi kurangnya bukti membuat pernyataan tersebut hanya bersifat spekulatif.
Selanjutnya
Menurut laporan Atlas Obscura, Groom of Stool bertanggung jawab atas sebagian besar urusan pribadi raja, tak hanya menyelimuti raja dan menyiapkan tempat tidur raja, mereka juga melakukan kontrol langsung atas keuangan raja. Terlebih, posisi ini memungkinkan mereka dapat memengaruhi keputusan para raja.
Bahkan, menurut buku Lucy Worsley, "If Walls Could Talk," diskusi yang dilakukan Raja James I dan Raja Charles I dengan petugas kamar mandinya mungkin telah berkontribusi pada dimulainya Perang Sipil Inggris. Seiring berjalannya waktu, para raja mulai awas terhadap privasi mereka.
Peran Groom of the Stool pun menghilang dan beralih ke Groom of the Stole, di mana tujuan utamanya hanya membantu mendandani raja. Menurut The Tudor Society, Groom of the Stool terakhir yakni James Hamilton yang melayani Raja Edward VII saat masih menjadi Pangeran Wales. Ketika Raja Edward berkuasa pada tahun 1901, ia benar-benar menghapus posisi tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement