Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini ada kejadian yang menegangkan di Rusia. Pasalnya ada satu keluarga diburu oleh pembunuh bayaran. Mengerikannya lagi, pembunuh bayaran tersebut dipesan dari salah satu anggota keluarga tersebut. Mengetahui akan dibunuh oleh pembunuh bayaran, orangtua keluarga ini pun memalsukan kematian mereka agar mereka tidak benar-benar meninggal.
Baca Juga
Advertisement
Dengan bantuan pihak kepolisian, orangtua dan saudara perempuan ini pun berhasil memalsukan kematian mereka dan menunjukkan foto mereka yang tergeletak bersimbah dengan darah.
Kejadian ini dipicu oleh keinginan dari salah satu anggota keluarga yaitu sang anak lelakinya. Hal ini dilakukan agar ia bisa mewarisi semua harta kekayaan yang dipegang orangtuanya. Rencana jahat sang anak yang identitasnya dirahasiakan ini terungkap disaat pihak kepolisian menanyakan informasi ini kepada temannya.
Ekspresi Anak Sangat Gembira Mengetahui Keluarganya Sudah Tiada
Bertindak sigap, pihak kepolisian pun langsung menyamar sebagai pembunuh bayaran dan menemui pemesan untuk membicarakan pereksekusian. Saat pertemuan berlangsung, pihak kepolisian pun kaget bahwa semua informasi tentang rumahnya diberikan secara detail, seperti lokasi kamera pengawas, anjing penjaga, dan denah rumah. Sang anak muda ini pun menawarkan harga 750 juta rupiah untuk setiap anggota keluarga yang terbunuh.
Usai pertemuan itu, pihak kepolisian langsung merencanakan strategi untuk merekayasa kematian para anggota keluarganya. Kedua orangtua dan saudara perempuannya pun melakukan instruksi sesuai dengan yang dikatakan pihak berwajib. Mereka berpose terkapar dengan bersimbah darah. Hal ini dilakukan agar sang anak percaya bahwa mereka sudah tewas.
Polisi yang menyamar tersebut segera bertemu dengan anak itu untuk menunjukan bukti foto keluarganya yang meninggal. Setelah melihat bukti tersebut, sang anak dikatakan gembira dengan hasil yang dilakukan pembunuh bayaran dan berjanji akan membayar uangnya setelah ia mendapatkan warisan tersebut.
Setelah mendapat informasi yang cukup, pihak kepolisian setempat pun langsung menyergap dan menangkap anak itu. "Dia ingin menyingkirkan orangtuanya karena mereka tidak memberinya uang," kata pihak kepolisian. Melalui interogasi yang mendalam, sang anak mengaku bahwa ia sudah merencakan semuanya.
Advertisement
Bukan Usaha Pembunuhan yang Pertama
"Saya sudah merencanakan semuanya beberapa bulan yang lalu, mereka (keluarga) tidak mengerti dengan saya, hal itulah yang memutuskan saya untuk menyewa pembunuh bayaran," ungkap anak muda tersebut kepada penyedik.
Mengejutkannya lagi ternyata ini bukan usaha pertama sang anak untuk membunuh keluarganya. Akui sang anak ternyata rencana ini adalah rencana yang keempat
Rencana pertama yaitu sang anak mencoba untuk membunuh dengan tangannya sendiri. Tapi akhirnya dia kabur karena orangtuanya sadar bahwa ada orang asing yang berkeliaran disaat kondisi rumah sedang gelap.
Rencana kedua, dia mencoba meracuni mereka dengan memasukkan pil ke teh mereka, tapi ayahnya melihat ada yang tidak beres dengan teh tersebut dan membuangnya.
Rencana ketiga, dia berencana untuk memecahkan termometer merkuri di mobil mereka, dengan harapan mereka akan keracunan gas merkuri.
Jika terbukti bersalah melakukan pembunuhan terhadap keluarganya, pria berusia 22 tahun itu menghadapi hukuman 15 tahun penjara.