Liputan6.com, Tulungagung - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno berkunjung ke Kabupaten Tulungagung. Dia pun tidak melewatkan untuk Kopi Ijo yang jadi ciri khas Kota Marmer tersebut.
"Kopi Ijo ini khas Tulungagung. Tidak ada di daerah lain," kata Syahri Mulyo, Calon Bupati Tulungagung petahana, saat memperkenalkan produk di daerahnya pada Puti Guntur Soekarno, Selasa 27 Februari 2018.
Advertisement
Salah satu pemilik kedai kopi, Pak Yun menerangkan ciri khas dari Kopi Ijo terletak pada cangkirnya. Bentuknya kecil, bulat, kemudian dihidangkan pada pegangannya.
"Sehari kami bisa habis 25 kilogram," kata Pak Yun pada Puti Guntur.
Puti Guntur cukup teliti mengamati Kopi Ijo. Berasal dari biji kopi biasa, kemudian disangrai setengah matang.
"Sehingga warna hijaunya kelihatan. Kalau disangrai gosong, jadinya kopi hitam," kata Pak Yun.
Ketika disajikan, aroma Kopi Ijo terasa khas. "Hemmmm... beda aromanya," kata Puti Guntur. Setelah agak dingin, Puti menyeruput Kopi Ijo.
"Enak, enak dan khas rasanya," kata dia.
Selain menikmati Kopi Ijo, Puti Guntur juga bertemu dengan anak-anak muda, pengelola kafe. Mereka juga aktif di dunia maya.
"Kafe itu tempat kumpulnya anak-anak muda dengan desain interior bagus. Jenis kopi yang disajikan juga macam-macam," kata Puti.
Jajal Latte Art
Cucu Bung Karno itu menjajal cara membuat hiasan busa kopi atau yang dikenal dengan latte art.
"Saya mencoba bikin latte art, bentuk hati, ternyata sulit sekali ya, tapi jadi loh bikinan saya," kata dia tertawa.
Dikedai kopi itu Puti berbincang dengan kalangan netizen tentang ekonomi kreatif. Puti bercerita aneka jenis kopi dari berbagai daerah di Nusantara. Ada kopi Aceh, Toraja, Jawa, Kintamani, dan Papua, dan masih banyak lagi.
"Ini semua hasil bumi, dari kekayaan Nusantara ini. Kemudian, karena kreativitas anak-anak ‘jaman now’ bisa diracik, bisa diolah, menjadi sajian yang menyenangkan. Kopi telah menggerakkan ekonomi kreatif kita," kata Puti.
Advertisement