Liputan6.com, Deli Serdang - Masyarakat di Bagan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara, mengeluhkan tidak adanya perhatian yang serius dalam peningkatan kesejahteraan hidup. Keluhan disampaikan masyarakat saat bertemu dengan Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara Sihar Sitorus.
Kepada Sihar, masyarakat yang mayoritas nelayan itu berharap, jika nantinya Sihar dan pasangannya, Djarot Saiful Hidayat, menjadi pemimpin di Sumut dapat memberikan perhatian yang lebih baik dari sebelumnya.
Advertisement
Seorang nelayan bernama Faisal Arifin mengaku, mereka jauh dari kata sejahtera karena berada dalam tekanan ekonomi yang menyulitkan. Mereka hanya menggantungkan hidup sebagai nelayan yang mengandalkan hasil dari laut selama ini.
Mereka sangat membutuhkan perhatian, khususnya dalam pembenahan kawasan. Karena mereka kerap menjadi penerima dampak dari sekian banyak pembangunan. Khususnya pembangunan yang berada di kawasan laut.
"Harapan kita, nantinya jika Pak Djarot dan Sihar Sitorus terpilih (dalam Pilkada Sumut 2018), dapat lebih baik lagi. Perhatikan nasib kami, karena kami sangat jauh dari kata sejahtera. Termasuk dalam peningkatan kesejahteraan yang dilakukan kaum ibu," kata Faisal, Senin 26 Februari 2018.
Warga lainnya, M Haris juga menuturkan hal yang sama. Haris mengaku, saat ini ada dilakukan pembangunan dermaga di sekitar laut tempat mereka mencari nafkah. Sehingga terjadi pengerukan pasir laut yang sangat berdampak.
Pasalnya pengerukan tersebut hanya mengambil pasir kasar, sementara pasir halus ditinggalkan. Hal tersebut mengakibatkan laut mereka penuh lumpur dan mengganggu habitat ikan-ikan.
"Sudah disampaikan ke pemerintah. Belum ada solusi. Kita berharap Djarot dan Sihar Sitorus dapat membantu kami dalam menyelesaikan persoalan ini," ucap dia.
Menurut Haris, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang juga merencanakan kawasan Percut Sei Tuan sebagai kawasan objek wisata. Namun hal tersebut akan sangat sulit tercapai jika kondisi lautnya tidak baik.
"Pemerintah harus membuat terobosan agar pembangunan yang ada saat ini tidak merugikan," ungkapnya.
Keluhan Lain
Keluhan lainnya disampaikan Julkifli. Ia mengeluhkan adanya pendangkalan di kawasan kuala. Hal itu sangat menyulitkan mereka saat akan melaut. Karena jika mereka melaut harus melewati kuala tersebut. Akibat pendangkalan kuala, nelayan umumnya melaut di atas pukul empat pagi.
Semestinya mereka harus dapat melaut pukul dua dinihari. Karena saat itulah ikan banyak dan mudah ditangkap. Selain terlambat untuk melaut, mereka juga harus buru-buru pulang, karena nelayan khawatir daerah kuala akan dangkal.
"Kalau dangkal, kapal kami tidak dapat beroperasi. Jika nanti bapak terpilih, kuala kami harus diperbaiki. Karena kehidupan kami di laut, sementara jika jalur ke laut rusak, perekonomian kami juga rusak," sebutnya.
Menanggapi keluhan warga, Sihar mengungkapkan dia akan membenahi kuala dan akses perekonomian warga di kawasan tersebut. Namun Sihar menegaskan, penambahan bantuan yang dapat dilakukan pemerintah melalui kebijakan.
"Nantinya pemerintah akan membuat kebijakan agar masyarakat di kawasan Pecut Sei Tuan dapat menerima dampak baik dari laut yang ada saat ini," Sihar menandaskan.
Advertisement