10 Kebiasaan Sehari-hari yang Bakal Merusak Kulit

Konsumsi makanan olahan adalah salah satu kebiasaan yang bisa merusak kulit. Apa kebiasaan lain yang harus dihindari?

oleh Melly Febrida diperbarui 01 Mar 2018, 08:00 WIB
Ilustrasi Foto Kulit Cantik (iStockphoto)
Ilustrasi Foto Kulit Cantik (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Anda sudah menggunakan spons mandi tapi mengapa kulit masih bermasalah ya? Belum lagi muncul keriput dan masalah kulit lainnya. Ternyata itu semua bisa terjadi karena kebiasaan kita sehari-hari, lho.

Melansir laman Readersdigest, Kamis (1/3/2018), berikut beberapa kebiasaan yang bisa merusak kulit.

1. Menggunakan loofah atau spons

Anda mungkin mengira sudah menggosok kotoran saat mandi menggunakan loofah atau spons mandi, tapi sebenarnya Anda bisa membahayakan keseimbangan bakteri baik di kulit.

Ahli kulit Whitney Bowe, MD, penulis The Beauty of Dirty Skin, mengatakan penelitian menunjukkan bakteri baik dapat mencegah infeksi, mengendalikan peradangan, membantu penyembuhan luka, dan menjaga kulit terlihat lebih muda.

"Dari pada membersihkan kulit dengan menggosok-gosok keras yang dapat menyebabkan kerusakan kulit, terkelupas, lebih baik menggunakan tangan Anda, tidak lebih dari dua kali seminggu," kata dokter Bowe.

2. Mandi air panas

Mungkin Anda pikir Anda membutuhkan air panas untuk membunuh kuman, atau mungkin Anda merasa kehangatan membuat otot Anda rileks, tapi mandi air panas bukanlah teman kulit Anda.

"Hot shower melepaskan kulit Anda dari minyak alami, mengeringkannya, selain itu juga berpotensi menyebabkan tempat berkembang biak bagi serangga kulit yang tidak bersahabat," tutur Bowe.

"Saya mendorong pasien saya untuk mandi air hangat-tidak terlalu panas-untuk menjaga kelembapan kulit dan kesehatan secara keseluruhan," katanya.

 

Simak juga video menarik berikut :


3. Mencuci muka

Ilustrasi Wanita Cuci Muka (iStockphoto)​

Menurut survei, lebih dari separuh orang yang disurvei sering melewatkan mencuci muka sebelum tidur. Hal ini akan menyebabkan penumpukan kotoran dan sel kulit menua, terutama jika Anda menggunakan riasan berat.

American Academy of Dermatology menyarankan untuk mencuci muka dua kali sehari, dan setelah banyak berkeringat. Bowe mengatakan untuk memastikan mencuci dengan pembersih lembut dan pelembap.

4. Minum susu tanpa lemak

Produk bebas lemak, yang menurut Anda bisa membantu menurunkan berat badan, justru bisa membahayakan kulit Anda. Sebuah studi dari Penn State menemukan hubungan antara konsumsi susu bebas lemak - tapi bukan susu full-fat - dan jerawat lebih banyak.

"Protein susu, laktoserum, dan kasein, dapat memengaruhi tingkat insulin dan melepaskan peradangan sistemik mayor," kata Bowe.

Dia menyarankan susu non-susu tanpa pemanis seperti almond, rami, atau kelapa sebagai gantinya.


5. Menikmati diet soda

Ilustrasi Foto Minuman Soda (iStockphoto)

Bowe melanjutkan, pemanis buatan terkait dengan jerawat, diabetes, dan rosacea.

"Tingkat insulin tinggi adalah penyebab utama ketidakseimbangan hormon dan kelainan kulit, terutama jerawat," katanya.

"Pemanis buatan membuang keseimbangan gula darah Anda, mereka juga mampu memicu masalah kulit," timpalnya.

6. Konsumsi makanan olahan

Makanan olahan tidak hanya memengaruhi lingkar pinggang Anda, tapi juga penampilan kulit Anda.

"Makanan olahan mengandung karbohidrat dan gula olahan, yang dikaitkan secara ilmiah dengan jerawat dan penuaan dini," katanya.

Menurut Bowe, makanan yang jenuh serat ini memperlambat pencernaan dan mengganggu usus sehat Anda, memicu usus yang bocor, dan menyebabkan peradangan. Sebagai gantinya, cobalah makanan dengan indeks glikemik rendah atau sedang, seperti gandum potong baja, sayuran hijau, quinoa, ubi jalar, dan asparagus.


7. Minum antibiotik

Menurut sebuah penelitian Centers Control & Prevention di A.S., mengonsumsi antibiotik dapat membuat superbugs tahan antibiotik, dan membunuh bakteri "baik" di usus dan kulit kita bersama dengan yang buruk (iStockphoto)

Menurut sebuah penelitian Centers Control & Prevention di A.S., setidaknya 30 persen antibiotik yang diresepkan di A.S. Terlalu sering mengonsumsi antibiotik dapat membuat superbugs tahan antibiotik, dan membunuh bakteri "baik" di usus dan kulit kita bersama dengan yang buruk.

"Bug yang bagus ini memiliki kekuatan untuk melawan bug menular dan peradangan yang merajalela yang mendasari gangguan kulit dan penyakit sistemik," jelas Bowe.

8. Pakai tabir surya setiap hari

Tabir surya bisa membantu mencegah masalah kulit, termasuk kanker kulit. Tapi Anda harus menggunakannya setiap hari, tidak hanya saat Anda pergi ke pantai atau kolam renang.

"Paparan sinar matahari adalah penyebab nomor satu penuaan dini pada prematur," kata Bowe.

"Saya menggunakan tabir surya setiap hari, hujan atau cerah, bahkan di musim dingin di wajah dan leher saya," beri tahunya.


9. Tidak pakai kacamata hitam

Ilustrasi Kacamata Hitam (iStockphoto)​

Kacamata hitam tidak hanya melindungi mata Anda, tapi juga melindungi kulit lembut di sekitar mata Anda. Menurut American Academy of Dermatology (AAD), memakai kacamata hitam bisa bantu mengurangi garis yang disebabkan oleh menyipitkan mata.

(Sebenarnya, AAD mengatakan setiap gerakan wajah yang berulang dapat menyebabkan keriput, termasuk minum melalui sedotan.)

Pastikan untuk menggunakan kacamata hitam dengan perlindungan UV, dan sering-seringlah membersihkannya untuk mencegah penumpukan kotoran di bantalan hidung, yang dapat mengganggu kulit. Inilah yang perlu diketahui sebelum membeli kacamata hitam.

10. Anda mengkonsumsi alkohol

Hal ini bisa mendatangkan malapetaka pada kulit Anda, yang sangat membutuhkan kelembaban.

"Alkohol medehidrasi kulit Anda dengan bertindak sebagai diuretik dan dengan mempengaruhi hormon yang disebut vasopressin, yang memberitahu ginjal Anda untuk menyerap kembali sebagian air yang akan meninggalkan tubuh Anda," lontar Bowe.

"Alkohol menghambat produksi vasopressin, jadi tidak memungkinkan tubuh menyerap kembali air yang dibutuhkan, dan kulit Anda terlihat lelah dan pucat, dengan garis halus, keriput, dan pori-pori yang lebih jelas," tutupnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya