Liputan6.com, Bekasi - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengunjungi Desa Cibarusah, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi. Warga setempat, terutama kaum ibu atau emak-emak, memanfaatkan kunjungan Dedi untuk bertanya tentang larangan poligami di DPD Partai Golkar Jawa Barat.
Nida (35) merupakan salah satu warga yang mempertanyakan kebijakan tersebut. Dia bertanya tentang latar belakang pemberlakuan aturan baru yang "nyeleneh" itu.
Advertisement
"Kang, itu kenapa sih katanya caleg dari Partai Golkar enggak boleh menikah lagi? Saya mah penasaran, pengin dengar langsung dari Kang Dedi," kata ibu dua anak ini, ditulis Selasa (28/2/2018).
Dedi Mulyadi menjawab pertanyaan tersebut dengan elegan. Ia mengatakan kebijakan tersebut diberlakukan dalam rangka penghormatan terhadap kaum ibu.
Biasanya, istri pertama berjuang membangun kondisi ekonomi yang mapan. Menurut pria yang berpasangan dengan calon Gubernur Jabar Deddy Mizwar itu, perjuangan istri pertama itu harus dihargai. Apalagi, jika sebuah rumah tangga sudah mengalami kesuksesan.
"Iya benar, Bu, masa pas susah sama istri tua, terus pas berhasil malah nikah lagi," ujarnya.
Jawaban dari pria yang selalu lekat dengan iket Sunda berwarna putih itu mampu dipahami warga. Kaum ibu tampak manggut-manggut atas penjelasan Dedi Mulyadi yang disampaikan dalam suasana santai tersebut.
"Oh, jadi begitu, kalau gitu mah kami dukung, Kang (dalam Pilkada Jabar 2018)," tutur Nida bersama para ibu yang lain.
Komunikasi Lewat Medsos
Enah (40), salah seorang warga yang lain, bahkan mengaku siap mengawal pelaksanaan kebijakan tersebut di daerah. Dia mengatakan siap melaporkan secara langsung kepada Dedi Mulyadi jika di daerahnya terhadap pelanggaran terhadap kebijakan tersebut.
"Kalau gitu mah, Kang, kalau misalkan di sini ada pelanggaran, saya mah mau lapor saja ke Akang," katanya.
Antusiasme warga itu disambut Dedi Mulyadi. Ia mengatakan kanal komunikasi selalu dia buka melalui akun media sosial miliknya.
Karena itu, imbaunya, warga tidak perlu segan jika menemukan pelanggaran yang dilakukan oleh kader Partai Golkar di mana pun. "Iya, lapor saja Bu, inbox ke saya," ujarnya.
Sebelumnya, DPD Partai Golkar Jawa Barat menentukan prasyarat berupa kesanggupan untuk tidak menikah lagi jika terpilih menjadi anggota parlemen. Akan tetapi, prasyarat ini dapat gugur apabila istri seorang caleg diketahui meninggal atau kabur.
**Lihat profil para calon yang bertarung dalam Pilkada 2018 di halaman ini.
Advertisement