Sepatu Palsu Milik Dirjen Bea Cukai Dilelang, Harga Rp 1.000 Laku Rp 270 Ribu

Keaslian sepatu ini terbongkar setelah Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi mengujinya di mobile laboratorium.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 28 Feb 2018, 19:03 WIB
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu melelang sejumlah barang milik pejabat di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat pada Rabu (28/2/2018). (Fiki/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Sepatu dinas milik Direktur Jenderal (Dirjen) Bea Cukai Kementerian Keuangan, Heru Pambudi merupakan barang termurah di acara Lelang Sukarela yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN). Dari nilai limit hanya Rp 1.000, tapi sepatu bersejarah tersebut laku dilego seharga Rp 270 ribu.

Dari pantauan Liputan6.com di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Rabu (28/2/2018), sepatu berwarna hitam tersebut sukses dilelang dengan harga Rp 270 ribu. Padahal nilai limitnya cuma Rp 1.000 dengan uang jaminan Rp 500 saja.

Usut punya usut, sepatu ini bukan sembarang sepatu. Heru Pambudi sering menggunakan sepatu dinas ini untuk bertugas di dalam maupun luar negeri. Bermerek Felix Verguso, dengan ukuran 41. Bahannya karet sintetik, warna hitam, dan masih dalam kondisi bagus. Dilengkapi pula dengan kardus.

Sepatu ini menyimpan kisah unik berupa penipuan atau pemalsuan. Keaslian sepatu ini terbongkar setelah Heru Pambudi mengujinya di mobile laboratorium. Hasilnya sepatu yang dianggapnya asli terbuat dari kulit, nyatanya dari karet sintetis (syntetic rubber).

"Saya beli katanya asli kulit, tapi setelah dicek bukan. Pantes kalau siang (dipakai) panas," kata Heru beberapa waktu lalu.

Tonton Video Pilihan Ini:


Lelang buat Amal

Peserta lelang memilih barang yang dibeli dalam 110 Tahun Lelang Indonesia di Galeri Nasional, Jakarta, Rabu (28/2). Barang yang dilelang merupakan koleksi pribadi Wapres Jusuf Kalla serta sejumlah menteri Kabinet Kerja. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menegaskan, hasil lelang sukarela barang-barang pribadi pejabat negara akan disumbangan untuk bidang pendidikan atau sosial lain, bukan karena negara putus asa dalam mencari penerimaan negara.

Hal ini menjawab kehebohan warganet di media sosial tentang tujuan lelang tersebut."Ini agak heboh di dunia maya, karena kelihatannya Bu Sri Mulyani sampai menjual baju. Apa APBN kurang penerimaan, apakah segitu desperate-nya sampai minta koleksi pribadi ke pejabat negara?" ujarnya di acara Lelang Sukarela di Galeri Nasional, Jakarta, Rabu 28 Februari 2018.

"Tapi dunia ‎maya seru dengan berbagai interpretasi," Sri Mulyani menambahkan.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menegaskan bahwa lelang barang pribadi milik Iriana Jokowi, wapres JK, dan pejabat negara lain untuk sumbangan di bidang pendidikan. Hasilnya tidak masuk ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) karena merupakan barang koleksi pribadi.

"Saya tegaskan, lelang ‎ini kan barang pribadi, hasilnya untuk sosial. Kami kerja sama dengan Reza Rahadian untuk perbaikan sekolah yang rusak, dan fasilitas sosial lain. Ini bukan penerimaan APBN, tapi pribadi. APBN kita aman," tegas Sri Mulyani.

Aktor Reza Rahadian yang merupakan Duta YAPPIKA (Yayasan Persahabatan Indonesia Kanada) yang menggaungkan kampanye sekolah aman, menyebut ada lebih dari 200 ribu ruang Sekolah Dasar yang rusak di seluruh Indonesia.

"Dengan lelang ini, kami bisa ikut berpartisipasi untuk kegiatan sosial," pungkas Reza.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya