Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan sejumlah persoalan yang dihadapi para pengusaha di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jabar, apabila terpilih dalam Pilkada 2018.
"Saya sengaja berkunjung ke pabrik-pabrik di Bekasi untuk melihat masalahnya. Saya catat masalah di sini. Insyaallah kalau jadi terpilih, dengan kekuasaan saya bisa menolong melalui dukungan kebijakan," ucap Ridwan Kamil di Cikarang, Rabu (28/2/2018).
Advertisement
Dalam kunjungannya ke tiga lokasi pabrik metal dan plastik di kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi, pria yang karib disapa Kang Emil itu telah memetakan sejumlah persoalan di kalangan pengusaha.
Persoalan itu di antaranya berkaitan dengan mahalnya pengurusan izin usaha industri kecil menengah (IKM), persoalan seputar persaingan tenaga kerja, hingga kesejahteraan kaum buruh.
Ridwan Kamil mengatakan, pengusaha IKM mengeluhkan mahalnya biaya pembuatan izin usaha karena secara aturan masih disamaratakan harganya dengan industri besar.
Salah satu pengusaha IKM di Cikarang, Edison mengatakan izin IKM di wilayah setempat mencapai kisaran ratusan juta rupiah, karena setara dengan industri besar.
"Ini jelas memberatkan bagi IKM yang modalnya kecil. Bagi yang tidak mampu urus izin industri, banyak yang memakai izin perdagangan," kata Edison seperti dilansir dari Antara.
Dengan tidak adanya izin IKM, kata dia, pengusaha kerap kali luput dari bantuan pemerintah untuk IKM, sebab syaratnya harus ada izin IKM/UKM.
"Padahal di negara- negara lain IKM itu ada cluster-nya, misalnya IKM Jepang, Korea, dan China. Hanya di kita yang belum punya. Di sini orang usaha masih sering tersandung masalah birokrasi," kata dia.
Perlu Sekolah Keahlian
Sementara itu, kalangan buruh juga berharap agar Ridwan Kamil dapat meningkatkan kesejahteran para buruh.
"Kalau terpilih, saya berharap Pak Ridwan membawa perubahan bagi kesejahteraan buruh, seperti halnya Pak Ridwan membawa perubahan bagi Bandung," kata salah satu perwakilan buruh Cikarang, Ridwan.
Menyikapi hal itu, Emil mengatakan di wilayah Kabupaten Bekasi perlu ada sekolah keahlian di kawasan-kawasan industri.
"Calon tenaga kerja akan dilatih menyesuaikan dengan mesin-mesin baru di pabrik itu. Sekarang di banyak SMK yang dipakai untuk praktik adalah mesin-mesin lama, padahal industri dan teknologi berkembang cepat," kata Emil.
Hal itu dikatakan Emil saat tiba di PT Mada, sebuah pabrik yang memproduksi suku cadang untuk industri otomotif.
Pabrik yang memiliki 300 pegawai ini setiap tahun menerima siswa maupun mahasiswa magang dari SMK dan politeknik dari Jawa Barat maupun Jawa Tengah.
*Lihat profil para calon yang bertarung dalam Pilkada 2018 di halaman ini.
Advertisement