Liputan6.com, Pesisir Selatan: Kota Painan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, menawarkan berjuta pesona yang mampu memikat wisatawan lokal dan mancanegara. Kota kecil berjarak 77 kilometer selatan Kota Padang, Sumbar, ini memang belum banyak dikenal para pelancong. Padahal kota ini kaya beragam kebudayaan unik dan kuliner yang menggugah selera.
Satu kebudayaan yang menarik perhatian yakni tarian rantak kudo. Tarian bak gerakan hentakan kaki kuda ini berkembang di daerah pesisir Minangkabau, Sumbar. Tarian ini kerap ditampilkan di sebuah panggung tradisional di atas laut di Kota Painan.
Kesenian yang tak kalah menarik yakni tarian lukah gilo. Tarian tradisional bersifat magis ini sudah ada turun temurun sejak ratusan tahun silam. Sayang kesenian ini hampir punah karena tak ada generasi muda yang melestarikan.
Tapi hati-hati. Karena tak sembarang orang bisa mempelajarinya. Masyarakat percaya ada roh halus di dalam lukah atau keranjang penangkap ikan ini.
Kawasan wisata lain yang memikat mata yaitu Pulau Penyu. Lokasinya berjarak 30 menit dari Kota Painan. Konon di pulau kecil ini setiap malam didatangi penyu-penyu untuk bertelur. Nantinya setelah menetas, penyu-penyu akan berkeliling ke seluruh dunia sebelum akhirnya kembali lagi ke Pulau Penyu untuk bertelur.
Ingin mencoba memacu adrenalin, maka olahraga paralayang menjadi andalan pariwisata Kota Painan. Tak cuma terbang perlu diasah keterampilannya. Tapi melipat paralayang pun harus belajar. Para peserta yang hendak terbang bertolak dari puncak Langkisau, titik pemberangkatan para penerbang paralayang.
Bila lelah sudah menyelimuti tubuh dan perut keroncongan, maka menu rendang lokan menjadi menu yang cocok. Rendang kerang atau tiram ini adalah masakan khas Kota Painan. Tertarik wisata ke Kota Painan?(AIS)
Satu kebudayaan yang menarik perhatian yakni tarian rantak kudo. Tarian bak gerakan hentakan kaki kuda ini berkembang di daerah pesisir Minangkabau, Sumbar. Tarian ini kerap ditampilkan di sebuah panggung tradisional di atas laut di Kota Painan.
Kesenian yang tak kalah menarik yakni tarian lukah gilo. Tarian tradisional bersifat magis ini sudah ada turun temurun sejak ratusan tahun silam. Sayang kesenian ini hampir punah karena tak ada generasi muda yang melestarikan.
Tapi hati-hati. Karena tak sembarang orang bisa mempelajarinya. Masyarakat percaya ada roh halus di dalam lukah atau keranjang penangkap ikan ini.
Kawasan wisata lain yang memikat mata yaitu Pulau Penyu. Lokasinya berjarak 30 menit dari Kota Painan. Konon di pulau kecil ini setiap malam didatangi penyu-penyu untuk bertelur. Nantinya setelah menetas, penyu-penyu akan berkeliling ke seluruh dunia sebelum akhirnya kembali lagi ke Pulau Penyu untuk bertelur.
Ingin mencoba memacu adrenalin, maka olahraga paralayang menjadi andalan pariwisata Kota Painan. Tak cuma terbang perlu diasah keterampilannya. Tapi melipat paralayang pun harus belajar. Para peserta yang hendak terbang bertolak dari puncak Langkisau, titik pemberangkatan para penerbang paralayang.
Bila lelah sudah menyelimuti tubuh dan perut keroncongan, maka menu rendang lokan menjadi menu yang cocok. Rendang kerang atau tiram ini adalah masakan khas Kota Painan. Tertarik wisata ke Kota Painan?(AIS)