Liputan6.com, Liverpool - Striker jangkung Inggris, Peter Crouch mengungkapkan penyesalannya bergabung dengan Liverpool. Ya, Crouch merupakan penyerang The Reds, sebutan Liverpool, pada 2005 hingga 2008.
Pria berusia 37 tahun itu didatangkan Liverpool dari Southampton. Crouch dibeli dengan mahar 7 juta pound sterling atau setara Rp 132 miliar (kurs saat ini).
Baca Juga
Advertisement
Tiga musim bersama Liverpool, Crouch mampu mencetak 42 gol dari 134 penampilan di semua kompetisi. Namun, dia mengalami masa-masa sulit yang membuatnya menyesal bergabung dengan The Reds.
"Ya, saya mengalami masa paceklik gol, tidak bisa mencetak gol dalam 18 pertandingan pertama bersama Liverpool. Saat itu saya ingin kembali ke Southampton secepat mungkin," ucap Crouch, dikutip dari Four Four Two.
"Rafael Benitez (manajer Liverpool saat itu) terus menuntut saya melakukan hal berbeda dari biasanya. Saya melakukannya dan bekerja sangat keras, saya berusaha mencetak gol dengan bermain lebih dalam, bahkan saya menjadi egois, ini melawan keinginan manajer," ujarnya.
Jadi Pelapis
Usaha Crouch membuahkan hasil, di pertandingan ke-19 bersama Liverpool, 3 Desember 2005, melawan Wigan Athletic, dia berhasil mencetak gol. Namun, Rafael Benitez malah menjadikannya pemain pelapis Djibril Cisse.
"Saya berhasil mencetak beberapa gol dan fans menginginkan saya lebih banyak berada di tim. Tapi, manajer menginginkan saya bermain lebih sedikit," ujar Crouch.
"Kami mulai berselisih pendapat. Namun, saya tidak punya komentar buruk untuk Rafael Benitez, dia pelatih kelas satu," ujar striker yang saat ini membela Stoke City.
Advertisement
Kenangan Indah
Meski demikian, Crouch punya kenangan indah bersama Liverpool. Dia memantu The Reds memenangkan Piala FA saat melawan West Ham United pada 2006.
Dalam pertandingan itu, The Reds sempat tertinggal 2-0 setelah Jamie Carragher mencetak gol bunuh diri dan gol dari striker West Ham United, Dean Ashton.
Djibril Cisse dan Steven Gerrard mencetak gol penyeimbang. Namun Paul Konchesky membuat West Ham United kembali unggul. Di masa injury time, Gerrard mencetak gol dan memaksa pertandingan ke babak penalti. Di babak tos-tosan ini, The Reds menang 3-1.
"Gerrard membantu kami memenangkan pertandingan. Dia mencetak dua gol fantastis untuk memaksa laga ke babak tambahan. Saya sering melihat medali kemenangan Piala FA 2006, kemudian saya berpikir: 'Sebaiknya saya berikan ini kepada Gerrard'," ujar Crouch.