Liputan6.com, Dalton - Seorang guru di Georgia, Amerika Serikat, membarikade dirinya dan melepaskan tembakan di ruang kelas. Pria bernama Jesse Randall Davidson itu, kini telah berada dalam tahanan kepolisian.
Menurut sejumlah media Amerika Serikat, peristiwa yang berlangsung pada Rabu, 28 Februari 2018 itu terjadi setelah Davidson mengunci para siswanya di lorong. Ia kemudian melepaskan tembakan di ruang kelas saat kepala sekolah masuk.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Juru Bicara Kepolisian Dalton, Bruce Frazier. Guru Dalton High School itu membarikade pintu kelas ketika para siswanya mencoba masuk.
Ketika kepala sekolah, Steve Bartoo, mencoba membuka pintu dengan kunci, ia mendengar sebuah tembakan.
Baca Juga
Advertisement
Tak ada siswa terluka dalam peristiwa itu. Namun, seorang siswi mengalami luka ringan di lututnya akibat terjatuh.
Penyidik mengatakan, sebuah catatan ditemukan pada 21 Februari di sekolah tersebut, yang menyebutkan ancaman terhadap fasilitas pendidikan tersebut. Namun, tidak jelas apakah itu terkait dengan insiden terbaru.
Davidson adalah seorang guru studi sosial yang telah bekerja di sekolah di Amerika Serikat tersebut sejak 2004 dan merupakan penyiar bagi tim sepak bola sekolah.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Respons Para Siswa
Seorang siswa Dalton High School, mengaku terkejut dengan peristiwa yang dialaminya.
"Ini merupakan hal yang serius setelah banyak hal terjadi di seluruh negeri," ujar Ricardo Perez kepada stasiun televisi WTVC.
"Saya terkejut, saya tidak percaya, saya pikir itu mimpi," imbuh dia.
Seorang siswa mencuit kepada National Rifle Association, mengatakan bahwa mempersenjatai guru adalah ide yang buruk.
"Guru favoritku di Dalton baru saja memblokir pintu kelas dan menembak. Kami harus lari ke belakang sekolah di tengah hujan. Siswa berjatuhan dan berteriak. Ayo bilang bahwa mempersenjatai huru akan membuat kita aman," tulis siswa dengan nama akun @_omg_chondi_
Insiden tersebut terjadi dua pekan setelah 17 orang tewas dalam penembakan sekolah di Florida. Merespons hal penembakan Florida, Presiden AS, Donald Trump mengemukakan usulnya untuk mempersenjatai guru agar mencegah peristwa serupa terulang kembali -- di mana ide tersebut mendapat kritikan luas.
Advertisement
Donald Trump: Guru Bersenjata Api Bisa Hentikan Penembakan Sekolah
Pada pekan lalu Donald Trump mengatakan, guru yang dilengkapi dengan senjata dapat mencegah jatuhnya korban penembakan sekolah, seperti yang terjadi pada 14 Februari 2018 di Florida.
Menurut dia, staf sekolah, termasuk guru yang dilengkapi senjata, dapat menghentikan serangan dengan cepat.
Presiden Donald Trump pun mendukung seruan untuk meningkatkan pemeriksaan latar belakang pembeli senjata api.
"Kami akan melakukan pemeriksaan latar belakang dengan ketat, menitikberatkan pada kesehatan jiwanya," ujar Trump.
Trump memberikan pernyataan itu di depan 40 siswa, guru, dan keluarga korban penembakan Marjory Stoneman Douglas High School, Parkland, Florida, yang ia temui di Gedung Putih.