Usai Amputasi Kaki, Cita-Cita Wanita Ini Jadi Model Terwujud

Seperti pelangi usai hujan badai, Rosalina pun mendapatkan sesuatu hal positif usai amputasi kaki.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mar 2018, 07:00 WIB
Ilustrasi kaki (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Hati siapa yang tidak hancur ketika dokter mengatakan tindakan yang dilakukan harus amputasi kaki. Hal tersebut dialami bernama Rosalina Oktavia yang harus merelakan kaki kiri usai kecelakaan motor. Namun, siapa sangka usai diamputasi, dirinya malah mendapat kesempatan menjadi model.

Tahun 2010 silam, wanita 27 tahun ini harus menerima kenyataan bahwa salah satu kakinya mengalami luka. Tendon yang ada di kakinya robek dan lambat laun membusuk. Hatinya berkecamuk, ia merasa dunianya telah runtuh.

Dilansir brilio.net dari laman The Sun, Kamis (1/3), Rosalina sempat melakukan operasi untuk mengobati luka yang bersarang di kakinya. Namun demikian operasi tersebut tak mengubah banyak. Luka di kakinya justru semakin membusuk hingga akhirnya dokter menyarankan untuk di-amputasi.

Kenyataan pahit tersebut harus diterima wanita yang dulunya seorang bidan. Rosalina merasa takut tak ada lagi yang bisa ia lakukan. Keinginan Rosalina untuk menjadi model perlahan pupus karena ia merasa tak sempurna. Kendati demikian hal sebaliknya terjadi, Rosalina justru dapat mewujudkan keinginannya menjadi model usai kaki kirinya diamputasi.

Wanita yang bermukim di Singapura ini justru mendapat tawaran menjadi ambassador untuk Models of Diversity. Dengan bantuan kaki palsu, Rosalina berhasil menjadi model. Ia langsung kerap menerima tawaran pemotretan. Semua bermula dari bantuan suaminya, Don Kasunjith (30), yang juga berprofesi sebagai fotografer.


Tampil Singapore Fashion Runway

Rosalina dibantu sang suami mengumpulkan portofolio untuk menjadi model. Hal tersebut terinspirasi dari salah satu model difabel asal Amerika Serikat dan Eropa. Rosalina merasa bahwa dirinya juga bisa mewujudkan impiannya meski hanya memiliki satu kaki.

"Kami ingin memecahkan anggapan bahwa seorang difabel juga bisa menjadi model," harap Rosalina.

Rasa percaya diri tumbuh dalam diri wanita 27 tahun. "Modelling membantuku untuk mencintai tubuhku dan menerima siapa aku sebenarnya. Amputasi memberiku harapan dan keberanian," tambah Rosalina.

Dari pemotretan, Rosalina semakin dikenal. Ia juga berhasil mendapat tawaran untuk melakukan peragaan busana layaknya model profesional di Singapore Fashion Runway. Rosalina mengaku gugup dan tak menyangka bahwa keinginannya bisa terwujud meskipun dengan satu kaki.

Kenyataan pahit yang semula membuat hatinya hancur perlahan berubah. Rosalina berusaha untuk bangkit mulai dari berlatih jalan menggunakan kaki palsu. Selama tinggal di Singapura, Rosalina mengaku tak mendapat penindasan atau dianggap sebelah mata oleh orang lain. Dukungan banyak mengalir dari orang terdekat hingga orang asing pun ikut mendukung dan menyemangatinya.

Berkat dukungan penuh dari suami dan orang terdekat, Rosalina menjadi salah satu model difabel yang diperhitungkan. Ia memberikan bukti bahwa keterbatasan tak mampu menyurutkan keinginannya untuk mewujudkan impian.

 

Reporter: Vindiasari Putri

Sumber: brilio.net

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya