Liputan6.com, Los Angeles - Salah satu film nomine Piala Oscar yang dijagokan untuk meraih piala Best Picture adalah Lady Bird. Patut diketahui bahwa film yang mengetengahkan kehidupan remaja putri di awal tahun 2000 ini merupakan hasil pengalaman hidup sutradaranya, Greta Gerwig.
Seperti disampaikan The Hollywood Reporter, Rabu (28/2/2018), Greta Gerwig menjadikan kehidupan masa kecilnya sebagai inspirasi cerita Lady Bird. Minatnya terhadap dunia teater di Sacramento, California, AS, mengawali langkahnya dalam menggarap film ini.
Baca Juga
Advertisement
Meskipun mendapatkan inspirasi dari masa mudanya, namun Greta Gerwig tak bertingkah seperti Lady Bird. Ia mengaku dirinya semasa itu tak seperti karakter Christine McPherson yang dimainkan Saoirse Ronan.
Bicara mengenai hal ini, Gerwig berkata, "Lady Bird adalah kebalikan dari bagaimana saya selama berada di sekolah Katolik. Saya sangat mematuhi aturan, penolong orang-orang, dan mendapatkan bintang emas. Lady Bird adalah tokoh utama yang saya ciptakan."
Film Pertama
Lady Bird merupakan film pertama yang disutradarai dan ditulis oleh Greta Gerwig. Film ini dianggap sukses secara kritik dan lumayan dalam hal pendapatan. Ia juga mengaku bahwa selama ini tak pernah mengikuti sekolah film sebelum mengerjakan Lady Bird.
Advertisement
Kostum
Dalam hal pencarian kostum, Lady Bird ternyata memiliki kesulitan tersendiri. Desainer kostum April Napier mengatakan bahwa studio di Los Angeles memang memiliki busana era 1950-an hingga 1990-an.
Tidak Memiliki
Namun ketika mencari busana di awal 2000-an, studio di sana tidak memilikinya. "Itu adalah eranya mode buangan," ia mengutarakan.
Dalam sebuah kesempatan, Jennifer Lawrence, Emma Stone, Jessica Chastain dan Allison Janney mengaku terpesona oleh aksen Irlandia yang dibawakan Saoirse Ronan. Saoirse Ronan sendiri sempat tinggal di Irlandia sejak umur tiga tahun.
Advertisement