Liputan6.com, California - Mobil berteknologi nirsopir dipercaya dapat menggantikan fungsi manusia sepenuhnya di masa depan. Namun, manusia belum dapat sepenuhnya memercayakan kendali mobil kepada teknologi. Terutama mengemudikan mobil merupakan tanggung jawab yang besar, salah-salah bisa menghilangkan nyawa sendiri maupun orang lain.
Dilansir Forbes, menanggapi hal tersebut, Waymo (yang dulu dikenal sebagai Google self-driving project), merilis video 360 yang memberikan sudut pandang sebagai penumpang belakang.
Baca Juga
Advertisement
Video tersebut tidak hanya memberikan sudut pandang sebagai penumpang. Sepanjang perjalanan Anda akan melihat bagaimana sistem nirsopir mendeteksi lingkungan sekitar serta mengkalkulasi kondisi lalu lintas, termasuk memprediksi tingkah laku pengendara lain.
Dengan kamera beresolusi tinggi dan paduan perangkat lunak, mobil dapat membedakan antara mobil, sepeda, bahkan orang yang sedang berbincang-bincang di parkiran. Kalkulasi tersebut terjadi berkat adanya LIDAR (Light Detection And Ranging) dan pendeteksi objek Radar, serta algoritma yang rumit. Salah satu yang paling menarik dari video ini adalah saat mobil nirsopir berbagi data dengan mobil nirsopir lainnya.
Seperti apa sensasi menjadi penumpang mobil nirsopir? Lihat videonya di sini.
Mengenal Tingkatan Berkendara Mobil Nirsopir
Mobil dengan teknologi nirsopir semakin lama semakin banyak dan menjadi teknologi yang umum. Namun, tidak semua teknologi nirsopir yang disematkan pada mobil setara.
Dilansir autoevolution, perbedaan bukan dari pabrikan yang membuatnya, melainkan kemampuan nirsopir yang dimiliki.
BACA JUGA
Terdapat enam tingkatan teknologi nirsopir yang bisa dikenali. Klasifikasi ini mengacu kepada standar SAE International dan telah digunakan oleh U.S. Department of Transportation (DoT) dan National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) di November 2017.
Berikut ini adalah enam tingkatan teknologi nirsopir:
Level 0
Tingkatan ini berlaku untuk semua mobil yang ada, artinya tidak ada teknologi nirsopir. Semua pekerjaan dilakukan oleh sang sopir, seperti akselerasi, pengereman, memutar lingkar kemudi, dan sebagainya.
Mobil yang disemati teknologi blind spot dan collision warning masih termasuk dalam kategori ini. Dengan kata lain, pengemudi bertanggung jawab sepenuhnya untuk pengendalian.
Level 1
Mobil dapat melakukan perintah sederhana untuk mengatur lingkar kemudi, pengereman, dan akselerasi. Namun, pengemudi tetap bertanggung jawab untuk memperhatikan jalanan, sewaktu-waktu butuh intervensi.
Level 2
Memiliki kemampuan yang lebih baik dibanding Level 1. Teknologi ini tetap memungkinkan pengemudi untuk intervensi jika kondisi jalanan dianggap tidak memungkinkan untuk nirsopir. Setidaknya terdapat dua fungsi otomatis, namun pengemudi tetap bertanggung jawab untuk pengoperasian.
Advertisement
Selanjutnya
Level 3
Mobil memiliki kemampuan untuk memantau kondisi sekitar dan mengoperasikan akselerasi, pengereman, dan lingkar kemudi. Sistem ini diperuntukkan di jalan bebas hambatan. Intervensi dibutuhkan pada keadaan tidak terduga atau darurat.
Level 4
Setelah diaktifkan, sistem ini dapat bekerja secara mandiri sepenuhnya. Tidak dibutuhkan intervensi sama sekali, hanya saja cuaca masih menjadi salah satu kendala.
Level 5
Tingkatan tertinggi untuk teknologi nirsopir. Pengemudi hanya dianggap sebagai penumpang biasa, tinggal masukkan tujuan dan mobil akan melaju sampai tujuan.
Untuk diketahui, sampai saat ini teknologi nirsopir baru sampai Level 3. Level 4 masih berada dalam tahap pengujian saja. Sehingga belum ada yang mencapai Level 5.