Liputan6.com, Jakarta - Sektor saham perkebunan mencatatkan kenaikan tajam pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Penguatan sektor saham perkebunan kelapa sawit mendorong laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu naik terbatas.
Pada Kamis, (1/3/2018), IHSG naik 8,83 poin atau 0,13 persen ke posisi 6.606. Indeks saham LQ45 menguat 0,15 persen ke posisi 1.101. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.
Di antara 10 sektor saham, sektor saham pertanian catatkan kenaikan terbesar didorong saham perkebunan kelapa sawit. Sektor saham pertanian naik 4,23 persen. Kemudian disusul sektor saham perdagangan menanjak 1,55 persen dan sektor saham infrastruktur menguat 0,48 persen.
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan data RTI, saham-saham perkebunan menguat antara lain saham PT Salim Ivomas Pratama Tbk naik 19,05 persen ke posisi Rp 625 per saham, saham PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) menguat 11,43 persen ke posisi Rp 78 per saham, saham PT Provindent Agro Tbk (PALM) melonjak 6,94 persen ke posisi Rp 308 per saham.
Selain itu, saham PP London Sumatra Tbk (LSIP) naik 6,83 persen ke posisi Rp 1.485 per saham. Saham PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT) menanjak 4,31 persen ke posisi Rp 242 per saham, saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menanjak 4,16 persen ke posisi Rp 15.025 per saham, dan saham PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) menguat 4,13 persen ke posisi Rp 1.260 per saham.
Analis menilai, penguatan saham perkebunan didorong dolar Amerika Serikat (AS) menguat. Ditambah harga crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit terus catatkan penguatan pada pekan ini. Harga CPO untuk kontrak pengiriman Mei 2018 mencapai RM 2.566 per metrik ton.
Analis PT Indosurya Sekuritas William Suryawijaya menuturkan, rilis kinerja emiten perkebunan juga turut mempengaruhi. Saat ini ada sejumlah emiten perkebunan sudah merilis laporan kinerja keuangan antara lain PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Salim Ivomas Tbk, dan PT London Sumatra Tbk. William menambahkan, penguatan sektor saham hanya sementara dengan didukung faktor cuaca yang memberikan efek positif.
"Harga CPO yang memberikan pengaruh dan dolar Amerika Serikat karena ada sisi ekspornya," ujar William.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Saham Perkebunan Angkat IHSG
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Akan tetapi, penguatan IHSG cenderung terbatas di tengah nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (1/3/2018), IHSG menguat tipis 8,83 poin atau 0,13 persen ke posisi 6.606,05. Indeks saham LQ45 naik 0,15 persen ke posisi 1.101,88.
Sebagian besar indeks saham acuan menguat kecuali indeks saham DBX melemah 0,59 persen.Ada sebanyak 176 saham menguat sehingga mengangkat laju IHSG ke zona hijau. 185 saham melemah sehingga menyeret IHSG naik terbatas.Namun, 111 saham lainnya diam di tempat.Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.630,12 dan terendah 6.596,87.
Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 471.581 kali dengan volume perdagangan 13,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,3 triliun.
Investor asing melakukan aksi jual Rp 649,21 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar AS berada di kisaran Rp 13.751.Sebagian besar sektor saham tertekan yang dipimpin sektor saham industri dasar melemah 0,78 persen.
Sektor saham konstruksi susut 0,68 persen. Sementara itu, sektor saham pertanian menanjak 4,23 persen, dan catatkan penguatan terbesar.Saham-saham catatkan penguatan terbesar antara lain saham SIMP naik 19,05 persen ke posisi Rp 625, saham GZCO melonjak 11,43 persen ke posisi Rp 78, dan saham LSIP menanjak 6,83 persen ke posisi Rp 1.485 per saham.
Sedangkan saham BGTG melemah 5,52 persen ke posisi Rp 137, saham MEDC tergelincir 4,76 persen ke posisi Rp 1.500 per saham dan saham BSDE susut 4,39 persen ke posisi Rp 1.850 per saham.
Sebagian besar bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,65 persen, indeks saham Shanghai mendaki 0,44 persen.
Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei melemah 1,56 persen, indeks saham Singapura merosot 0,12 persen dan indeks saham Taiwan susut 0,27 persen.
Advertisement