Liputan6.com, Jakarta - Konsorsium PT UPC Sidrap Bayu Energi selaku kontraktor sedang mempersiapkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap fase II. Konsorsium tersebut akan mendirikan sekitar 23 turbin angin produktif listrik lagi dengan kekuatan daya 50 Mega Watt (MW).
Sebelumnya, sudah terdapat 30 unit turbin angin yang mampu memberikan pasokan listrik masing-masing sebesar 2,5 MW, atau total 75 MW.
Advertisement
Executive Director UPC Renewables Andrew Sutherland menyatakan, pasokan listrik yang ditawarkan oleh tiap turbin baru ini memang lebih rendah, sekitar 2,1-2,3 MW per unit, namun secara biaya proyek pun akan lebih rendah dari yang sebelumnya.
“Kalau yang pertama itu total menghabiskan dana sampai US$ 150 juta, untuk yang fase II akan lebih murah, yaitu US$ 90 juta,” tukas dia di PLTB Sidrap, Sulawesi Selatan, Kamis (1/3/2018).
Ongkos pembuatan itu dapat lebih murah, ia menambahkan, karena fasilitas pendukung proyek seperti jalan, jembatan hingga pelabuhan, semuanya sudah tersedia berkat pembangunan fase ini.
Lebih lanjut Andrew mengatakan, UPC sudah siap melakukan pengerjaan PLTB Sidrap tahap dua, dan tinggal menunggu keputusan Power Purchase Agreement (PPA) dengan PT PLN (Persero).
“Kita (UPC) secara dana, fasilitas dan lain-lain telah siap memulai proyek. Kini tinggal menunggu kesepakatan dengan PLN saja,” pungkasnya.
Sertifikasi
Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Normansyah Sommeng mengatakan, sebanyak 23 unit kincir angin penghasil listrik atau turbin angin di sana sudah mendapatkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) sehingga sudah dapat beroperasi.
“Total kan ada 30 unit (turbin angin), 23 di antaranya sudah dicek kelayakan dan diberikan SLO untuk dapat beroperasi dan diputarkan angin memproduksi listrik.,” ujarnya.
Turbin angin tersebut memiliki tinggi 80 meter dengan panjang bilah turbin 57 meter. Masing-masing turbin memiliki kapasitas “name player Rated” sebesar 2,5 Mega Watt (MW), sehingga bantu membentuk pasokan listrik dari PLTB Sidrap untuk wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Palu sebesar 75 MW.
Pendanaan pembangunan PLTB yang berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 100 hektare tersebut didapat dari dua pihak, yakni Overseas Private Investment Corporation (OPIC) dan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBC), sebesar US$ 150 juta.
Pengerjaan yang PT UPC Sidrap Bayu Energi lakukan di sana juga terhitung cepat. dalam tempo waktu satu tahun proyek sudah diselesaikan 97,7 persen. Kontrak gabungan beberapa konsorsium tersebut akan habis pada kuartal III 2018.
Lebih lanjut Andy menyatakan, keberadaan PLTB Sidrap sebagai PLTB pertama dan terbesar di Indonesia itu akan mendongkrak investasi di Provinsi Sulawesi Selatan. “Keberadaan PLTB Sidrap nantinya dapat menjadikan Sulawesi Selatan surplus energi, sehingga bisa meningkatkan investasi di Sulawesi Selatan,” ungkap dia.
Advertisement