Konflik Antar Nelayan di Bengkulu, Polisi Minta Warga Tak Terprovokasi

Para nelayan bersiaga setelah mendengar informasi akan ada serangan dari nelayan trawl.

oleh Liputan6 diperbarui 02 Mar 2018, 04:30 WIB

Fokus, Bengkulu - Ratusan nelayan tradisional kota Bengkulu menggelar aksi sweeping menyusul informasi penyerangan nelayan trawl dengan membawa senjata tajam.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Jumat (2/3/2018), dengan membawa senjata tajam, ratusan nelayan pantai tradisional Pantai Malabero bersiaga di pintu masuk pemukiman mereka. Sebagian lagi menggelar aksi sweeping di sepanjang jalan raya.

Tidak hanya di pintu masuk dan jalan raya, para nelayan juga berjaga di bibir pantai. Mereka bersiaga setelah mendengar informasi akan ada serangan dari nelayan trawl.

"Belum tahu ada informasi penyerangan, cuma masyarakat sini siaga satu karena dulu sempat kecolongan. Takutnya kejadian yang dulu terulang lagi," kata nelayan tradisional Udin.

Polisi yang datang ke lokasi meminta warga agar jangan terprovokasi dengan informasi yang tidak jelas.

"Situasi kondusif, kita meyakinkan masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan isu-isu yang tidak benar. Takutnya dua kelompok ini ada yang memanas-manasi. Kita di sini bersama TNI untuk menenangkan masyarakat," jelas Wakapolda Bengkulu Kombes Pol. Budi Widjanarko.

Konflik antar nelayan tradisional dengan nelayan pukat trawl kian memanas sejak sebulan terakhir. Para nelayan tradisional memprotes banyaknya kapal besar yang mengunakan alat tangkap jenis pukat harimau atau trawl.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya