Liputan6.com, London - Pangeran William akan menjadi keluarga Kerajaan Inggris pertama yang melakukan kunjungan resmi ke Israel dan Palestina. Itu merupakan sebuah langkah tak terduga, mengingat sensitifnya kondisi politik di sana membuat Inggris menghentikan perjalanan formal selama beberapa dekade.
Kunjungan tersebut disampaikan Kensington Palace dalam sebuah twit. "Duke of Cambridge akan berkunjung ke Israel, Yordania, dan Wilayah Palestina (OPT) pada musim panas ini," demikian tulis @KensingtonRoyal di Twitter.
Dalam twit tersebut juga disebutkan bahwa kunjungan itu merupakan permintaan pemerintahan Ratu dan telah disambut baik oleh pemerintah Israel, Yordania, dan Palestina.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari The Guardian, Jumat (2/3/2018), Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memuji rencana kunjungan Pangeran William dan menyebutnya sebagai yang pertama. Presiden Israel Reuven Rivlin pun menyambut baik kunjungan tersebut.
"Nechama dan saya senang mendengar pengumuman @KensingtonRoyal, dan akan menyambut #PrinceWilliam, Duke of Cambridge, dalam kunjungan resmi ke Israel pada tahun ini. Tamu spesial dan kehadiran sangat spesial bagi kemerdekaan kami yang ke-70," tulis @PresidentRuci di Twitter.
Media Israel melaporkan bahwa negaranya pernah beberapa kali mengirimkan undangan ke sejumlah pejabat Inggris, tapi tak ada yang diterima, hingga rencana kunjungan Pangeran William ini. Seperti diketahui, pemerintah Inggris mengutuk pembangunan permukiman di Tepi Barat.
Palestina Sambut Rencana Kedatangan Pangeran William
Sambutan hangat juga diberikan Palestina atas rencana kunjungan itu. Presiden Mahmoud Abbas mengatakan bahwa pihaknya menyambut kunjungan penting tersebut dan berharap akan berkontribusi dalam memperkuat ikatan persahabatan antara kedua bangsa.
Seorang pejabat Palestina mengatakan bahwa kunjungan tersebut merupakan kesempatan bagi Pangeran William untuk berkunjung ke wilayah Yerusalem yang diankesasi Israel, melihat permukiman ilegal, dan memahami peran historis Inggris dalam konflik tersebut.
"Kami harap kunjungannya akan menjadi kesempatan untuk melihat realita di lapangan," ujar pejabat Palestina yang tak mau disebutkan namanya itu.
Advertisement