KPK Sebut Aris Budiman Dapat Promosi Jabatan di Polri

Ketua KPK Agus Rahardjo, sebelumnya, menyebut Aris Budiman akan ditarik Polri.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 02 Mar 2018, 10:18 WIB
Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Brigjen Pol Aris Budiman saat memenuhi panggilan Rapat Dengar pendapat bersama Pansus Hak Angke KPK, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/8). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Saut Situmorang membenarkan Direktur Penyidikan (Dirdik) KPK Brigjen Pol Aris Budiman akan ditarik kembali ke Polri. Dia mengatakan penarikan tersebut dalam rangka promosi jabatan.

"Promosi, kayak Heru (Winarko), Deputi Penindakan (KPK) yang juga promosi ke (Kepala) BNN," kata Saut saat dikonfirmasi, di Jakarta, Jumat (2/3/2018).

Saut mengatakan pihaknya tidak bisa menahan Aris Budiman untuk tetap bekerja di KPK jika pihak Polri menariknya. Menurut dia, kinerja Aris sebagai Ditektur Penyidikan KPK cukup baik dan inovatif.

"(Polri) itu kan induk organisasinya. Tapi kalau saya nilai dua tahun ini saya lihat yang bersangkutan cukup perform dan inovatif," ucap Saut.

Kendati begitu, dia mempersilakan bila Aris Budiman masih ingin di KPK dengan ikut mendaftar untuk seleksi menjadi Deputi Penindakan. Pasalnya, posisi tersebut sedang kosong usai Irjen Heru Winarko diangkat menjadi Kepala BNN.

"Setiap orang yang memenuhi syarat boleh lah ikut," ujar Saut.

Dia membantah jika penarikan Aris Budiman oleh Polri terkait dengan sanksi dari Komite Etik KPK. Aris diduga melakukan pelanggaran kode etik beberapa waktu lalu.


Laporkan Novel Baswedan

Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Brigjen Pol Aris Budiman saat memenuhi panggilan Rapat Dengar pendapat bersama Pansus Hak Angke KPK, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/8). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Aris pernah melaporkan penyidiknya, penyidik senior KPK Novel Baswedan, ke Polda Metro Jaya. Laporan tersebut terkait kasus dugaan pencemaran nama baik.

Aris mengaku, sebelum melapor ke Polda Metro Jaya, ia sempat tenang menghadapi tingkah Novel. Namun, Novel malah mengirim surat elektronik alias e-mail yang mengandung kalimat kasar kepada Aris.

‎"‎Saat dikirimkan e-mail kepada saya, saya baca, saya sangat tersinggung. Tentu saya marah, merasa terhina, tapi saya berusaha tenang," ujar Aris di Jakarta, Rabu (6/9/2017).

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya