Liputan6.com, London - Polusi cahaya dari ponsel dan tablet sama berbahayanya bagi kesehatan seperti mengonsumsi junk food atau makanan siap saji. Hal itu dikemukakan oleh dokter terkemuka di Inggris.
Seperti dikutip dari The Sun, Jumat (2/3/2018), para ahli khawatir cahaya biru dari perangkat elektronik memicu epidemi kekurangan tidur.
Advertisement
"Setiap orang harus mematikan ponsel mereka sebelum tidur. Anak-anak juga," ujar Chief Medical Officer, Dame Sally Davies.
Lebih dari tiga perempat orang Inggris dilaporkan terpapar sinar biru sebelum tidur.
Menurut penelitian, sinar biru dari ponsel itu bisa mencegah produksi hormon melatonin -- faktor penting untuk tidur.
National Health Service (NHS) memperingatkan bahwa kekurangan tidur bisa meningkatkan risiko kondisi medis yang serius, termasuk obesitas, penyakit jantung dan diabetes, serta kegelisahan dan depresi.
Prof Davies memperingatkan bahwa cahaya biru dari ponsel dan kebisingan ditambahkan ke dalam kategori polutan sehari-hari.
Saksikan juga video berikut ini:
Polusi Cahaya Malam
Sebelumnya, sekelompok peneliti menemukan masalah besar yang disebabkan oleh cahaya buatan di sebuah kota.
Cahaya-cahaya itu seharusnya dapat membawa energi positif. Sayangnya, kepopuleran dari lampu LED pada malam hari malah meningkatkan polusi cahaya di penjuru dunia. Para peneliti juga mengatakan, polusi cahaya dapat berdampak mengerikan terhadap kesehatan manusia dan hewan.
Sebuah studi dalam jurnal Science Advances, yang berdasarkan kepada data satelit, menunjukkan bahwa situasi malam di Bumi sekarang semakin terang. Terhitung sejak 2012 sampai 2016, sumber cahaya buatan terus meningkat hingga 2,2 persen setiap tahunnya.
Dikutip dari News.com.au pada 25 November 2017, para ahli mengatakan, cahaya buatan tersebut adalah salah satu penyebab masalah bagi tubuh. Lampu pada malam hari diketahui dapat mengganggu body clock (jam tubuh) dan meningkatkan risiko terkena kanker, diabetes, dan depresi. Sementara, dampak terburuk bagi hewan, cahaya lampu tersebut dapat membunuh mereka.
Jam tubuh adalah mekanisme pengaturan waktu internal dalam tubuh yang bekerja secara otomatis. Jam ini sudah terprogram secara genetis dan menentukan kapan waktunya untuk tidur, makan, dan kegiatan lainnya.
Chris Kyba, seorang ahli fisika di German Research Center for Geosciences, mengatakan, lampu LED bukanlah satu-satunya penyebab terganggunya kesehatan. Namun, orang-orang yang terus-menerus memasang lampu (juga bersalah).
"Kita (cenderung) akan menerangi sesuatu yang belum pernah kita beri pencahayaan sebelumnya, seperti jalur sepeda di taman atau bagian dari jalan raya yang ada di bagian terluar kota yang sebelumnya lebih gelap," kata Kyba.
Advertisement