Liputan6.com, Pekanbaru - Landasan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru menambah kekuatan baru setelah kedatangan lima jet tempur F16 C/D Fighting Falcon 52ID. Kelimanya siap mengamankan kedaulatan udara Indonesia, khususnya Pulau Sumatera yang berbatasan langsung dengan sejumlah negara.
Kedatangan pesawat hibah dari Amerika Serikat ini setelah di-upgrade di Lanud Iswahyudi Madius, Jawa Timur. Kehadirannya menambah kekuatan tempur di Skadron 16 yang selama ini sudah diisi beberapa Pesawat F16.
Menurut Komandan Lanud Roesmin Nurjadi Pekanbaru Marsekal Pertama Age Wiraksono, jet tempur tersebut mendarat pada Kamis 1 Maret 2018. Kehadirannya juga menggantikan beberapa pesawat F16 A/B yang selama ini telah menjaga kedaulatan udara Indonesia.
"Lima pesawat ini merupakan bagian dari 24 pesawat yang dibeli dari Amerika," kata Marsma Age di Pekanbaru.
Baca Juga
Advertisement
Age menyebut F16 A/B yang ada juga akan di-upgrade di Lanud Iswahyudi secara bertahap. Upgrade akan membuat pesawat memiliki kemampuan yang sama dengan F16 C/D Fighting Falcon 52ID.
Menurut Age, secara perlahan Lanud Roesmin akan diperkuat 24 F16 C/D Fighting Falcon 52ID dari Amerika Serikat. Sebelumnya, pesawat ini dipakai angkatan udara Garda Nasional Amerika Serikat.
"Seluruh penerbang di sini sudah mampu menerbangkannya. Kapan pun siap tempur, siang, malam, perang udara, darat, laut, siap," tegasnya.
Sebagai informasi, 24 unit pesawat akan didatangkan dari Amerika Serikat. Kemudian diperbarui struktur dan rangkanya, perangkat avionika, dan sistem pendukung persenjataannya sehingga diharapkan setara dengan F-16 Block 52. Oleh karena itu, diimbuhi huruf ID di belakang kata Block 52.
Peningkatan jet tempur itu tidak gratis, karena Indonesia harus mengerahkan lagi dana yang cukup besar agar F-16 eks Angkatan Udara Garda Nasional Amerika Serikat itu menjadi "setara" dengan Block 52 itu.
Simak video pilihan berikut ini:
Kekuatan di Pekanbaru
Lanud Roesmin Nurjadin merupakan satu-satunya pangkalan militer tipe A di Sumatera yang dilengkapi dua skuadron pesawat tempur TNI AU, yaitu Skuadron Udara 12 yang bermaterikan Hawk 100/200 buatan British Aerospace dan Skuadron Udara 16 yang bermaterikan F-16 Fighting Falcon Block 52 ID.
Selain Skuadron Udara 16, masih ada "saudara tua" mereka yang juga bermaterikan F-16A/B, yaitu Skuadron Udara 3 yang berpangkalan di Pangkalan Udara Utama TNI AU Iswahyudi.
Ke-12 unit F-16A/B di Skuadron Udara 3 itu dibeli baru sama sekali sehingga Indonesia termasuk negara pertama ASEAN operator pesawat tempur itu, setelah Singapura dan Thailand.
Advertisement