Kominfo Minta Bawaslu Laporkan Konten Penyebar Hoax Pilkada

Kominfo akan menyerahkan keputusan penutupan konten yang berpotensi merusak Pilkada 2018 kepada Bawaslu.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 02 Mar 2018, 19:05 WIB
Menkominfo Rudiantara memberikan sambutan saat penandatangan kerja sama kerja sama antara Astra dan Go-Jek di Jakarta, Senin (12/2). Astra menginvestasikan dana 150 juta dolar AS atau Rp 2 triliun di perusahaan berbasis online, Go-Jek. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara berharap media dapat menyukseskan pilkada serentak 2018 sehingga berlangsung damai dan aman.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Menkominfo meminta Bawaslu untuk melaporkan akun-akun provokatif yang bertebaran selama Pilkada 2018.

"Jadi sekarang Bawaslu yang di depan. Kominfo yang mendukung Bawaslu. Jadi, Bawaslu bisa minta ke Kominfo untuk take down atau suspend akun-akun yang dianggap bertentangan dengan pilkada 2018," ujar Rudiantara di kantor Dewan Pers, Jakarta Pusat, Jumat (2/3/2018).

Rudiantara menegaskan, Kemenkominfo tegas akan menutup akun atau situs yang bertentangan dengan Undang-undang ITE. Sementara, konten yang berpotensi merusak Pilkada 2018 diserahkan kepada Bawaslu.

"Bawaslu lebih paham soal Pilkada. Jadi kami akan mendukung Bawaslu dan siap menerima aduan," ujar dia.


Deklarasi Pilkada Damai

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara seusai menghadiri perayaan ulang tahun pendiri PT Mustika Ratu Tbk, Mooryati Soedibyo yang ke 90 di kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (5/1). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Rudiantara meminta pengguna medsos maupun pemilik media mainstream untuk mendeklarasikan proses pilkada damai. Dia tak ingin, pesta demokrasi itu diwarnai isu SARA.

"Jadi kami harus kerja sama-sama. Kalau soal pornografi Kominfo masih bisa (tindak sendiri)," pungkas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya