Liputan6.com, Jakarta adidas Originals, brand lifestyle asal German ini memberikan definisi baru kreativitas yang tercipta dari sebuah evolusi. Melibatkan kreator ternama seperti Adrianne Ho dan Dua Lipa, Original is Never Finished 2018 terinspirasi dari konsep kepuasan, yang selalu dianggap sebagai penghambat kreativitas.
Hal itu digambarkan adidas dengan meluncurkan brand Brand Film 2018| Original is Never Finished pada Januari lalu. Makna baru untuk ide never finished adalah mengacaukan rutinitas demi mendapatkan ide kreatif yang tak terduga.
Advertisement
"Episode terbaru Original is Never Finished menampilkan energi generasi baru para kreator muda yang menolak rasa puas agar meningkatkan level kreativitas. adidas percaya suatu ide terbangun karena ada pengulangan dari ide sebelumnya yang menciptakan evolusi kreativitas bary," jelas Ivon Liesmana Senior Brand Activation Manager adidas Indonesia saat membuka adidas Playground di Senayan City.
Jadi Model adidas Dadakan
Terinspirasi oleh Brand Film 2018, adidas Indonesia membuat sebuah playground Original is Never Finished di Atrium Senayan City yang berlangsung sejak 28 Februari sampai 4 Maret 2018. Berkolaborasi dengan para ahli streetwear, adidas ingin menginspirasi dan mengedukasi konsumen Indonesia lewat budaya dan koleksi adidas Originals terbaru, di antaranya Prophere, EQT, dan adicolor.
Berbagai instalasi yang instagramable bisa Anda temui seperti setting film Brand Film 2018. Seperti tumpukan piala yang menggunung lengkap dengan troli supermarket, atau instalasi dengan backdrop televisi jadul dan ornamen sepatu yang menggantung.
Advertisement
3 Ruangan Instalasi
Momen merayakan tongkat estafet kreativitas yang diserhakan pada generasi sekarang ini juga membuat pengunjung merasakan menjadi model atau bintang dalam film adidas. Original is Never Finished memamerkan berbagai instalasi art yang disajikan dalam 3 ruangan mengkombinasikan personality adicolor, Prophere, dan EQT.
Instalasi art adicolor mencermintakn sifat ceria, penuh warna, dan percaya diri. Memasuki ruang instalasi art kedua, terasa nuansa Prophere dengan sikap tanpa kompromi yang lahir dari komunitas kreatif underground. Sementara ruang terakhir memamerkan instalasi art EQT yang memperlihatkan kepribadian yang praktis, mengedepankan fungsi olahraga, tanpa mementingkan tren dan gaya hidup yang glamor.