3 Alasan Mengapa MU Layak Pertahankan Mourinho

MU belakangan mulai menunjukkan peningkatan yang sangat besar

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 02 Mar 2018, 20:00 WIB
Ekspresi pelatih Manchester United, Jose Mourinho saat memimpin timnya melawan Brighton pada lanjutan Premier League di Old Trafford, Manchester,(25/11/2017). Manchester United menang tipis 1-0. (Martin Rickett/PA via AP)

Liputan6.com, Jakarta Manchester United (MU) saat ini masih duduk di posisi kedua klasemen sementara Liga Inggris. MU ada di belakang rival sekota Manchester City.

Pencapaian ini membuat pelatih asal Portugal tersebut, banyak menerima kritikan sejak mengambil alih pekerjaan sebagai pelatih. Permainan MU dinilai membosankan di bawah Jose Mourinho. Mereka dinggap kurang kreativitas.

Namun, ada banyak hal positif yang bisa diambil dari musim kedua Mourinho di Theater of Dreams. MU telah menunjukkan peningkatan yang sangat besar.

Teranyar, MU sukses menaklukkan tamunya Chelsea 2-1 dalam laga lanjutan Liga Inggris di Old Trafford, akhir pekan lalu. Karena itu, berikut ada beberapa alasan mengapa Mourinho harus tetap dipercaya dengan diberi lebih banyak waktu di Old Trafford.


Tekanan Berat

Pelatih Manchester United, Jose Mourinho memberikan arahan kepada Marcus Rashford pada laga 16 besar Liga Champions di Ramon Sanchez Pizjuan stadium, Seville, (21/2/2018). MU bermain Imbang 0-0 lawan Sevilla. (AP/Miguel Morenatti)

Ketika jabatan pelatih di MU pada 2016 masih lowong, baik Pep Guardiola maupun Jose Mourinho masih menganggur. Mourinho dipecat hanya setahun setelah memenangkan liga bersama Chelsea.

Namun, Pep kemudian didekati Manchester City, dan dia memilih bergabung dengan klub itu. Mourinho akhirnya jadi pilihan yang jelas bagi MU untuk mengambil alih jabatan utama yang dikosongkan di klub tersebut.

Tidak adil mengatakan bahwa Pep menempuh jalan yang relatif aman dengan memilih City. Pep sadar bahwa tekanan yang akan dia hadapi di Etihad akan sangat meningkat di MU.

Itu artinya pekerjaan Old Trafford jauh lebih berat. Karena itu, Mourinho layak mendapat kesempatan untuk membuktikan kemampuannya untuk waktu lain.


Lahirkan Pemain Terbaik

Pemain Manchester United, Scott McTominay berebut bola dengan pemain Chelsea, Eden Hazard pada laga pekan ke-28 Premier League, di Old Trafford, Minggu (25/2). Manchester United menuai kemenangan tipis 2-1 atas Chelsea. (AP/Rui Vieira)

Jose Mourinho dikenal karena kemampuannya mendapatkan pemain terbaik. Pendekatan "misteriusnya" terhadap individu pemain menuai keuntungan untuk klub yang telah dia kelola.

Baru-baru ini, Mourinho dilaporkan berselisih dengan Paul Pogba. Padahal, ia sudah mendorong pemain Prancis itu untuk tampil lebih baik lagi. Pogba tampil sangat mengesankan saat melawan Chelsea.

Selain itu, MU kini memiliki pemain lain yang cukup menjanjikan. Scott McTominay mampu mengisi peran gelandang Prancis itu untuk sementara.


Segudang Prestasi

Gaya pelatih Manchester United, Jose Mourinho saat memberikan arahan kepada timnya pada laga melawan Newcastle United di St James' Park, Newcastle, (11/2/2018). Necastle menang 1-0 atas Manchester United. (Owen Humphreys/PA via AP)

Meski ada klaim bahwa karier Mourinho sebagai manajer sudah "selesai". Tapi, faktanya dia adalah satu-satunya manajer yang dalam perjalanannya mampu memenangkan tiga gelar Liga Champions dengan tiga klub berbeda.

Dalam 17 musim manajemen klub, Mourinho telah memimpin klubnya untuk memenangkan liga domestik delapan kali, Liga Champions dua kali dan Liga Eropa UEFA dua kali. Antara tahun 2003 dan 2012, Mourinho tidak pergi dalam satu tahun kalender tanpa memenangkan setidaknya satu trofi.

Inter Milan meraih treble di bawah Mourinho pada 2010. Kemudian, dia memenangi gelar La Liga bersama Real Madrid di musim 2011/12 dan memecahkan semua rekor mencetak gol yang sebelumnya digelar di Spanyol.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya