Ultimatum Wiranto kepada Penyebar Hoax Muslim Cyber Army

Dia menepis pihak yang beranggapan bahwa langkah kepolisian dalam penegakan hukum untuk menyudutkan agama tertentu.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 02 Mar 2018, 21:18 WIB
Menpora, Imam Nahrawi dan Ketua PBSI, Wiranto, saat menunggu kedatangan pasangan ganda putra Kevin Sanjaya dan Marcus Gideon di Bandara Soekarno Hatta, Senin (18/12/17). Kevin-Marcus berhasil menjuarai Dubai Super Series 2017. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Jakarta - Menkopolhukam Wiranto mengultimatum kelompok Muslim Cyber Army (MCA) yang berada di balik penyebaran hoax. Siapa pun yang berperan dalam kejahatan tersebut harus bersiap menerima hukumannya.

"Yang membantu kejahatan itu ya kena. Kejahatan siapa pun yang membantu dengan cara apa pun ada hukum yang memproses. Apakah bantuan itu dukungan, penyandang dana, yang ngomporin, master mind-nya, itu akan diusut tuntas," ujar Wiranto di kantornya, Jakarta, Jumat (2/3/2018).

Dia menepis pihak yang beranggapan bahwa langkah kepolisian dalam penegakan hukum terhadap kelompok Muslim Cyber Army untuk menyudutkan agama tertentu.

"Kebetulan ini dia punya agama ini-itu, jangan dihubungkan. Siapa pun yang melanggar hukum akan ditindak. Kalau dihukum ya dihukum. Jangan sampai kita berspekulasi mengadu domba," kata Wiranto.

Kabar bohong atau hoax, kata Wiranto, berdampak pada kegaduhan di masyarakat. Ujung-ujungnya akan terjadi kerusuhan akibat dari kabar bohong tersebut.

"Jangan kemudian setiap kami ambil tindakan dianggap sebagai tindakan sewenang-wenang," Wiranto memungkasi.


Ungkap Tuntas

Menko Polhukam Wiranto (Liputan6.com/Aditya Prakasa)

Pengungkapan kasus penyebaran konten hoax dan ujaran kebencian kelompok Muslim Cyber Army (MCA) dikhawatirkan sebagian pihak akan terputus hanya sampai pada operatornya. Namun, Polri memastikan akan mengusut tuntas hingga ke dalangnya.

"Insyaallah kami akan ungkap lebih tuntas. Kami ingin semua dan masyarakat juga ingin tahu kan, bahwa apakah ini ada konspirasi dan siapa yang bertanggung jawab dan ini harus diungkap," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di kantornya, Jakarta, Kamis (1/3/2018).

Saat ini, dia melanjutkan, penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri tengah mendalami kemungkinan-kemungkinan lain seperti dugaan adanya orderan, pendana, hingga otak pelaku di belakang MCA.

"Kalau ini terbukti konspirasi, nanti akan terlihat siapa berbuat apa, siapa bertanggung jawab kepada siapa, nanti akan ketahuan," tutur Setyo.

Jenderal bintang dua itu tak menampik, isu-isu hoax dan ujaran kebencian yang disebarkan kelompok MCA berkaitan dengan tahun politik saat ini. Meski begitu, dia belum bisa memastikan keterlibatan politikus atau simpatisan politik tertentu dalam kasus ini.

"Belum. Harus dibuktikan dulu dia mendapatkan order dari siapa, yang perintah siapa. Tapi kalau dia hanya sendiri mengunggah dan mengatakan hanya iseng, ya kita dalami lagi keisenganya seperti apa," ucap Setyo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya