Liputan6.com, Nusa Dua - Indonesia akan menjadi tuan rumah acara sidang tahunan International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia. Acara tersebut bakal diselenggarakan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) pada 12-14 Oktober 2018.
Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia Provinsi Bali Causar Iman Karana mengatakan, potensi perputaran uang di Bali saat acara berlangsung mencapai Rp 5,7 triliun. Uang itu, menurut dia, berasal dari berbagai aspek seperti transportasi, akomodasi, konsumsi hingga perluasan lapangan kerja.
Baca Juga
Advertisement
"Dengan demikian uang total akan ada Rp 5,7 triliun," kata pria yang akrab disapa Cik ini saat ditemui di Bali, Jumat (2/3/2018)
Ia merinci, dampak ekonomi tersebut berasal dari perputaran uang akomodasi dari 15 ribu peserta yang akan datang dalam acara tersebut. Selama lima hari, peserta diprediksi juga akan membawa keluarga dan rekannya ke Bali sehingga perputaran uang mencapai Rp 666 miliar.
Selain itu, tiket transportasi udara diprediksi mencapai Rp 36 miliar. Ada juga biaya sewa kendaraan sebesar Rp 38 miliar. Sementara untuk paket makan, minum dan hiburan, perputaran uangnya mencapai Rp 146 miliar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Perputaran uang pun didapat dari pembangunan infrastruktur untuk mendukung kesuksesan acara. Cik mencontohkan, ada biaya yang ditujukan untuk petugas landasan bandara (apron) sebesar Rp 1,34 triliun.
"Ada beberapa pekerjaan infra yang saat ini sedang on going. Itu pertama adalah, kita tahu ada apron bandara Ngurah Rai nilainya sekitar Rp 1,34 triliun. Itu juga antara lain untuk mengejar event IMF ini," kata Cik.
Sebagai informasi, sidang tahunan IMF dan World Bank mengambil tema besar New Growth Model in a Changing Global Landcape. Acara itu akan diselenggarakan di Nusa Dua Bali pada 12-14 Oktober 2018.
Nantinya sekitar 4.000 delegasi resmi dari seluruh dunia akan datang dalam acara tersebut. Tak hanya itu, 5.000 investor, 1.500 staf IMF dan Bank Dunia serta 1.000 pengamat juga bakal hadir dalam perhelatan tersebut. Total partisipan yang menghadiri sidang tahunan IMF dan Bank Dunia di Bali ini diperkirakan mencapai 15 ribu orang.
Advertisement