Liputan6.com, Purwokerto - Gua Lawa sejak dahulu kala telah menjadi destinasi wisata yang cukup diminati di Purbalingga, Jawa Tengah. Belakangan, lahir pula dua destinasi wisata, Kutabawa dan Serang yang akhirnya melahirkan istilah kawasan Gokuse.
Gokuse adalah istilah untuk menyebut segitiga kawasan Gua Lawa atau Goa Lawa, Kutabawa dan Serang. Tiga serangkai ini sama-sama mengandalkan pemandangan asri khas dataran tinggi dan view Gunung Slamet yang memikat.
Baca Juga
Advertisement
Jalur menuju puncak Gunung Slamet, 3.428 meter di atas permukaan laut (mdpl), adalah view yang bagus dan udara yang sangat segar. Daya tarik Taman Langit mengajak wisatawan untuk menikmati suasana khas pegunungan.
"Dari lokasi yang disebut Taman Langit ini, menuju pos 1 akan dilengkapi dengan jalan berundak. Wisatawan yang tidak ingin menuju ke pos 1, cukup berada di kawasan taman langit ini," kata Ketua tim kreatif pengembangan wisata Gokuse, Hartono, Jumat, 2 Februari 2018.
Berbagai Fasilitas disiapkan, antara lain gardu pandang, taman bunga indah, coffee shop berkelas dan backpacker, Hang coffee shop, resto gunung, safary tent resort, panggung konser, rock climbing, dan tree top.
Di luar itu, masih ada stasiun the pipe mountain coaster, ski rumput, mountain bike track (bersepeda), mountain horseing (berkuda), klinik, penjualan perlengkapan gunung, pusat oleh-oleh, toilet, dan mushola yang bikin nyaman saat menikmati Gunung Slamet.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Gokuse dan Gunung Slamet Bisa Dinikmati Keluarga
Menurut Hartono, daya tarik wisata pemandangan gunung Slamet ini menjadi bagian dari tiga daya pikat baru di kawasan segitiga wisata Gokuse. Daya pikat itu, yakni Festival Gunung Slamet, Goa Lawa, dan pendakian Gunung Slamet.
View Gunung Slamet dan Taman Langit ini merupakan daya tarik untuk mencari sensasi petualangan mendaki gunung. Hal itu sekaligus menepis bahwa mendaki gunung didominasi kalangan muda.
Pembenahan taman langit, serta segitiga Gokuse membuat Gunung Slamet bisa dinikmati lintas usia. Karena itulah, pengunjung pun berasal dari berbagai kalangan, mulai keluarga, pengunjung umum, maupun perusahaan.
"Kami berharap, pendaki dari kalangan keluarga bisa fun ketika mendaki gunung. Atau hanya sekadar menikmati sensasi bermalam dengan camping di gunung," Hartono menerangkan.
Advertisement
Pendaki Melintas di Hamparan Lahan Pertanian Warga
Wisata pendakian Gunung Slamet ini melengkapi destinasi wisata di wilayah Purbalingga Utara. Destinasi yang sudah ada yakni Goa Lawa, rest area D’Las Serang, dan rencana destinasi wisata di Gunung Sumbul yang kini tengah digarap investor asal Korea Selatan.
Khusus untuk menuju wisata view Slamet dan Taman Langit, wisatawan pendaki bisa melalui jalur jalan setapak melewati perkebunan tanaman sayur milik warga masyarakat.
Jika wisatawan keluarga, nantinya akan dibuat jalur off road menggunakan jip ataupun jip jenis hardtop.
Konsepnya, diakui Hartono, mirip dengan Lava Tour, Yogyakarta, atau di Tebing Breksi, Sleman. Di sekitar View Slamet dan taman langit, nantinya juga akan dilengkapi lahan untuk parkir seluas satu hektare.
"Untuk Goa lawa, saat ini terus dibenahi, dan diharapkan pada libur Lebaran mendatang sudah mulai ada perubahan yang semakin membuat pengunjung nyaman," Hartono menambahkan.