Tahun Anjing Tanah, Saat yang Tepat Beli Rumah

Sedini mungkin, kalangan muda harus mempersiapkan keuangan untuk membeli hunian.

oleh Arthur Gideon diperbarui 03 Mar 2018, 12:00 WIB
Pengunjung melihat maket rumah di pameran Indonesia Property Expo (IPEX) 2017 di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (11/8). Pameran proyek perumahan ini menjadi ajang transaksi bagi pengembang properti di seluruh Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H1-2018 menunjukkan bahwa 67 persen responden merasa puas dengan kondisi pasar properti terkini.

Dalam survei yang dilakukan Rumah.com bersama Intuit Research, Singapura menunjukkan bahwa kepuasan pasar pada semester ini lebih tinggi jika dibandingkan sebelumnya, yakni sebesar 63 persen.

Menariknya, kenaikan harga properti justru menjadi faktor utama kepuasan masyarakat terhadap kondisi pasar properti terkini. Sebesar 68 persen dari total responden yang merasa puas dengan harga rumah yang naik dengan stabil.

Country Manager Rumah.com Marine Novita menjelaskan, hal ini terjadi karena responden melihat rumah sebagai investasi. Meskipun membeli rumah butuh daya dan upaya yang besar, namun mereka juga melihat bahwa usaha yang besar tersebut tidak akan sia-sia karena rumah akan menjadi aset.

Tingginya kepuasan masyarakat terhadap kondisi pasar properti juga sejalan dengan Feng Shui, dimana pada 2018 adalah tahun yang optimistis.

"Jadi merupakan saat yang tepat bagi masyarakat untuk memantapkan tujuan dan mewujudkan impian, khususnya impian untuk memiliki rumah," jelas Marine dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (3/3/2018). 

 


Tahun Positif

Pekerja menerangkan kepada calon pembeli properti saat pameran Indonesia Property Expo (IPEX) 2018 di Jakarta Convention Centre, Sabtu (3/3). Gelaran tahunan ini juga digelar untuk mendukung Program Nasional Satu Juta Rumah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Feng Shui enthusiast Chichi Bernardus mengatakan bahwa tahun Anjing Tanah adalah tahun positif. Dengan langkah yang tepat, peruntungan orang-orang akan menjadi lebih baik jika dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.

"Tiga tahun terakhir ini kita lagi cleansing. Memasuki tahun 2018 ini sudah mulai terasa, mulai membaik. Jadi 2018 ini penglihatannya memang sudah lebih baik, sudah lebih positif," ujarnya.

Optimisme tahun Anjing Tanah ini sejalan dengan optimisme masyarakat terhadap pasar properti di 2018, yang cenderung meningkat.

Hal ini juga ditunjukkan oleh Rumah.com Property Index dimana terjadi kenaikan index harga properti sebesar 2,3 persen dari kuartal keempat 2016 ke kuartal keempat 2017. Melihat siklusnya, pada kuartal keempat 2018 akan mengalami kenaikan hingga 5 persen dari kuartal keempat 2017.

Marine mengatakan, pasar properti di Indonesia memang masih punya prospek yang baik. Rumah.com bisa melihat bahwa dinamika pasar masih sesuai siklus properti.

Setelah sempat lesu pada paruh kedua 2016, Rumah.com Property Index menunjukkan pemulihan hanya dalam rentang kurang lebih setahun. Tentu saja, dengan catatan, pemerintah dapat menjaga kondisi ekonomi nasional tetap stabil," jelas dia.

 


Milenial

Konsumen tengah melihat promo yang ditawarkan pengembang properti dalam pameran.

Data Rumah.com Property Index ini memiliki akurasi data yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia, karena merupakan hasil analisis dari 400 ribu listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.

Menariknya, meski ada opini yang mengatakan bahwa milenial akan semakin sulit punya rumah karena harga hunian yang terus naik, golongan milenial tetap positif terhadap iklim properti saat ini.

Terbukti, 71 persen responden milenial muda  dengan usia 20-29 tahun dan 65 persen responden milenial tua  dengan usia 30-39 tahun mengaku puas terhadap iklim properti saat ini.

Sementara di rentang umur lainnya, 58 persen responden usia 40-49 tahun dan 53 persen responden usia 50-59 tahun juga merasa puas terhadap iklim properti di Semester Pertama 2018.

 


Prospek Jangka Panjang

Maket rumah yang dipamerkan dalam pameran Indonesia Property Expo (IPEX) 2017 di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (11/8). Pameran proyek perumahan ini menjadi ajang transaksi bagi pengembang properti di seluruh Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jika dilihat dari faktor penyebab kepuasannya, 49 persen responden milenial muda yang merasa puas justru mengungkapkan alasannya adalah karena harga properti tetap naik. Persentase yang sama juga ditunjukkan oleh responden milenial tua yang merasa puas.

Faktor lain yang mendorong kepuasan milenial terhadap pasar properti adalah keyakinan bahwa properti punya prospek jangka panjang yang baik. Sebanyak 44 persen responden milenial yang merasa puas mengungkapkan hal ini.

"Prospek properti jangka panjang yang masih baik juga didasarkan pada besarnya kebutuhan akan rumah. Pemerintah mencatat backlog perumahan masih mencapai 11,4 juta. Sementara itu, piramida penduduk Indonesia juga menggelembung di usia produktif, mulai 15-40 tahun. Ini adalah usia yang akan dan sedang mencari properti," ujar Marine.

Meski demikian, kepuasan terhadap iklim properti tak boleh membuat generasi milenial terlena. Sedini mungkin, kalangan muda harus mempersiapkan keuangan untuk membeli hunian.

"Seperti umumnya investasi, semakin dini kita berinvestasi, semakin cepat kita akan merasakan keuntungannya. Keuntungan ini bisa dimanfaatkan untuk modal pindah ke rumah yang lebih besar, lebih strategis, dan lain-lain yang sesuai dengan kebutuhan keluarga. Dengan demikian, kualitas hidup keluarga pun akan tetap terjaga," pungkas Marine.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya