Singkirkan Borneo FC, RD Puji Mentalitas Sriwijaya FC

Sriwijaya FC lolos ke final Piala Gubernur Kaltim 2018.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Mar 2018, 14:30 WIB
Para pemain Sriwijaya FC merayakan gol (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Samarinda - Sriwijaya FC berhasil menembus partai puncak setelah sukses mengalahkan Borneo FC di semifinal Piala Gubernur Kalimantan Timur 2018. Bermain di Stadion Palaran, Samarinda, Jum'at (2/3/2018) malam, skuad berjuluk Laskar Wong Kito itu susah payah menaklukkan perlawanan tuan rumah.

Bahkan alotnya pertandingan harus diselesaikan melalui adu tos-tosan. Empat eksekutor Borneo FC, Faubert, Srdjan Lopicic, Diego Michels dan Edi Gunawan gagal menjebol gawang Sriwijaya FC yang dikawal Teja Paku Alam. Alhasil, kapten Hamka Hamzah yang menjadi penentu mampu mengelabui kipper Borneo yang dikawal M Ridho.

Skor berkesudahan 7-8 setelah sebelumnya kedua tim bermain imbang 3-3 pada waktu penuh. Dengan hasil ini, Sriwijaya FC dipastikan tampil di partai final Piala Gubernur Kaltimdan bertemu dengan Arema FC, yang sudah lolos terlebih dahulu.

Sejak kick off dimulai, pertandingan berjalan cepat dan keras. Makan Konate dan kolega bermain apil dan mendominasi jalannya pertandingan. Kendati demikian, justru Borneo FC yang pertama kali mengancam melalui Marlon da Silva.

Bahkan pemain asal Brasil itu sukses membawa timnya unggul melalui tandukannya di menit ke-26. Tertinggal 1-0 membuat tensi pertandingan menjadi keras. Alhasil, dua pemain dari kedua tim yakni Marckho Meraudje dan Abdul Rahman harus diusir wasit akibat bersitegang di lapangan.


Gandakan Keunggulan

Pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Pada interval kedua, tuan rumah mampu menggandakan keunggulan 2-0 melalui gol cepat Lerby Eliandry setelah menerima umpan Marlon da Silva. SFC pun merespons dengan melancarkan serangan cepat ke jantung pertahanan lawan. Beto Goncalves berhasil memperkecil kedudukan melalui tendangan kerasnya di menit ke-60.

Lima menit berselang, pemain naturalisasi itu membuat skor menjadi seimbang lewat kerja sama satu dua dengan Manuchecr Jalilov. Keasyikan menyerang, gawang Teja kembali bobol oleh sundulan Titus Bonai di menit ke-84.

Ketika pertandingan dirasa akan dimenangkan oleh tuan rumah, justru SFC mampu mengejar ketertinggalan melalui free kick Makan Konate dimasa injury time. Skor 3-3 berlanjut hingga tambahan waktu dan berakhir kemenangan untuk SFC melalui adu penalti.

Pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan atau yang akrab disapa RD ini, sangat mengapresiasi mentalitas anak asuhnya di laga ini. Menurutnya, timnya mengawali laga dengan kurang baik dan 2 gol awal lawan lahir dari kesalahan anak asuhnya sendiri.


Oknum Panpel

Rahmad Darmawan (Liputan6.com/Kukuh Saokani)

"Kami sempat tertinggal 0-2, kemudian 2-3 saat laga sudah masuk injury time. Namun, mereka tetap fokus dan menunjukkan daya juang yang tinggi, ini laga dramatis dan kami terus menunjukkan perkembangan yang signifikan," jelasnya usai pertandingan.

"Kami berhasil meredam strategi mereka, pemain kami bisa menekan lawan di daerahnya. Gol mereka juga lahir dari pemain kami saat membangun serangan, tapi mental pemain menjadi kunci kemenangan ini," ungkap mantan pelatih Persija Jakarta ini.

RD juga menyoroti kinerja oknum panpel yang sempat membuat laga sempat terhenti cukup lama di jeda babak pertama. Dia berharap turnamen pramusim jadi pembelajaran semua elemen.

"Tadi pemain saya saat masuk ke ruang ganti sempat dipukul oleh oknum panpel padahal di sana adalah ruang steril. Harus ada punishment dan reward agar kejadian ini tidak terulang," beber mantan pelatih Persipura Jayapura ini.

Sementara itu, pelatih Borneo FC Iwan Setiawan menyebut anak asuhnya kehilangan konsentrasi dan harus dibobol dari skema yang sudah diprediksi sejak awal. "Gol kedua SFC murni kesalahan pemain kami, lalu saya pun sudah mengingatkan bahwa mereka juga berbahaya melalui bola mati," pungkasnya. (Indra Pratesta)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya