Harga Smartphone Kian Mahal, Pengguna Lebih Pilih Produk Rekondisi

Ternyata banyak pengguna yang ternyata kepincut dengan smartphone refurbish alias rekondisi.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Mar 2018, 14:00 WIB
Sebuah video perakitan ponsel refurbish beredar di media sosial. Kamu jangan sampai ketipu, ya!

Liputan6.com, Jakarta - Smartphone premium memang memiliki spesifikasi tinggi, namun harganya pun juga kian mahal. Sebagai alternatif banyak pengguna yang ternyata melirik smartphone refurbish alias rekondisi.

Smartphone rekondisi sendiri merupakan produk yang mengalami cacat atau kerusakan dan diperbaiki atau dipoles agar terlihat seperti produk baru sehingga layak dijual kembali. Maka tak heran bila harga smartphone rekondisi dijual dengan harga murah.

Namun menariknya pembeli smartphone ini tidak lagi ditemukan di pasar berkembang, seperti India dan Afrika. Dilaporkan Wall Street Journal, 93 persen dari mereka yang membeli produk rekondisi melalui lelang online B-Stock berasal dari Amerika Serikat (AS).

Beberapa perusahaan teknologi seperti Apple bahkan mengambil keuntungan dari unit iPhone rekondisi. Terlebih banyak pengguna yang mengunduh aplikasi berbayar dari App Store, membeli konten iTunes, dan menggunakan Apple Pay untuk transaksi pembayaran.

Sementara Chief Mobile Samsung D.J. Koh mengatakan, perusahaannya bisa memutuskan untuk menawarkan unit unggulan Samsung rekondisi di pasar dengan mengutamakan keamanan dan kualitas.


Galaxy Note 7 Rekondisi

Samsung Galaxy Note FE. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Sebelumnya, Samsung menjual Galaxy Note 7 rekondisi alias Galaxy Note Fan Edition (FE).

Alih-alih memusnahkan seluruh unit smartphone yang pernah gagal karena masalah baterai, Samsung menghadirkannya kembali dalam bentuk rekondisi.

Smartphone ini diklaim bakal mengusung baterai yang aman karena telah mengikuti proses uji yang sangat ketat. Meski begitu, sederetan spesifikasi lainnya masih tetap sama, kecuali kapasitas baterai yang diturunkan dari 3.500mAh menjadi 3.200mAh.

Perubahan lain adalah peningkatan dari sisi prosesor, yakni dari Snapdragon 820 menjadi Snapdragon 821.

Mengutip laman Phone Arena, Galaxy Note 7 rekondisi mulai dijual di negara asalnya, Korea Selatan. Samsung menyediakan 400 ribu unit Galaxy Note Fan Edition.


Harga Lebih Murah

Penjualan perdana Samsung Galaxy Note 8 di Lotte Shopping Avenue, Jakarta, Jumat (29/9/2017). (Liputan6.com/Agustinus M Damar)

Soal harga, perangkat ini dijual US$ 606 atau sekitar Rp 8 jutaan, atau Rp 3,4 juta lebih murah dibanding Galaxy Note 7 aslinya saat baru dirilis.

Untuk membedakannya dengan Galaxy Note 7, Samsung menghadirkan Bixby, meskipun kini asisten virtual itu memiliki kemampuan terbatas.

Tak ada rencana yang menyebut Samsung bakal menambah stok Galaxy Note Fan Edition ke pasaran. Selain itu, tak ada konfirmasi bahwa perangkat ini akan masuk ke negara lain.

Kemungkinan besar, Galaxy Note 7 rekondisi ini hanya dijual di Korea Selatan, karena tak lama lagi raksasa teknologi itu bakal merilis Galaxy Note 8.

Reporter: Indra Cahya

Sumber: Merdeka.com

(Isk)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya