Liputan6.com, Jakarta - Juventus sukses menyabet gelar Scudetto dalam enam musim terakhir secara berturut-turut. Mereka mampu mendominasi Serie A setelah pada tahun 2006 silam terlibat skandal calciopoli (pengaturan skor) yang mengakibatkan mereka turun kasta ke Serie B.
Dari sisi sejarah, I Bianconeri juga merupakan paling sukses di Italia. Mereka telah mengoleksi 33 gelar juara Serie A, 12 gelar Coppa Italia, dan 7 Piala Supercoppa Italiana.
Baca Juga
Advertisement
Di luar torehan gelar yang telah mereka capai, Juventus memiliki satu kelebihan lain, yakni merekrut pemain dengan cerdas. Hampir setiap pemain yang mereka boyong ke Turin, sukses menjelma bintang.
Bahkan, tak sedikit pula yang direkrut secara gratis, menjadi tulang punggung tim. Sebut saja Andrea Pirlo, Dani Alves, Fernando Llorente, Paul Pogba, dan Sami Khedira.
Akan tetapi, perekrutan yang dilakukan Juventus tidak senantiasa sukses. Ada kalanya mereka juga gegabah dalam mendatangkan pemain. Musim ini, setidaknya ada tiga pemain yang masuk kategori itu. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya:
1. Benedikt Howedes
Hingga Serie A memasuki giornata 27, Juventus masih belum merasakan jasa bek internasional Jerman, Benedikt Howedes. Bek yang didatangkan dari Schalke 04 itu bolak-balik dihantam cedera otot.
Cedera yang dialami Howedes sejatinya memang kambuhan. Sejak masih bermain untuk Schalke, cedera tersebut sudah kerap menerpanya. Sempat dinyatakan sembuh pada awal Desember 2017 lalu, ototnya kembali bermasalah. Sehingga sampai sekarang, ia baru satu kali dimainkan, yakni ketika melawan Crotone di pekan ke-14.
Howedes direkrut Juventus dari Schalke 04 dengan status pinjaman, dengan biaya 3,5 juta euro. Si Nyonya Tua wajib mempermanenkannya di akhir musim jika telah memainkannya dalam 25 pertandingan, dengan biaya tambahan sebesar 13 juta euro plus bonus 3 juta euro terkait klausul yang berlaku hingga Juni 2020.
Bek 30 tahun itu semula diharapkan dapat menjadi pengganti Leonardo Bonucci yang hengkang ke AC Milan. Akan tetapi, melihat keadaannya sampai sejauh ini, besar kemungkinan Juventus akan mengembalikannya kepada Schalke 04 di akhir musim nanti.
Advertisement
2. Mattia De Sciglio
Juventus agaknya menyesal sudah bersusah payah mendatangkan Mattia De Sciglio dari AC Milan musim panas lalu. Alih-alih mampu menggantikan peran Dani Alves yang minggat ke Paris Saint-Germain, bek kanan Italia itu justru tak dapat berbuat banyak musim ini.
Sama seperti Howedes, De Sciglio juga kerap bergelut dengan cedera. Musim ini saja, ia sudah dua kali masuk ruang perawatan. Yang pertama di awal kurun September-Oktober 2017. Dan yang terakhir selama awal Desember 2017 hingga awal Januari 2018.
Akan tetapi, jikapun dalam kondisi fit, De Sciglio tetap bukan pilihan utama pelatih Massimiliano Allegri. Pemain berusia 25 tahun itu masih kalah bersaing dengan Stephan Lichtsteiner yang sudah berusia 34 tahun, maupun dengan Andrea Barzagli yang mendekati usia 37 tahun.
Hingga kini, De Sciglio baru tampil dalam 14 pertandingan di semua kompetisi. Khusus di Serie A, pemain jebolan akademi AC Milan itu baru dimainkan delapan kali.
Tak heran, dengan kondisi ini, seorang bek kanan baru menjadi prioritas perekrutan Juventus musim panas mendatang. Beberapa nama yang sudah sering dikaitkan antara lain Hector Bellerin (Arsenal), Thomas Munier (PSG), dan Matteo Darmian (MU).
3. Rodrigo Bentacur
Juventus mencoba peruntungan dengan mendatangkan gelandang muda Rodrigo Bentacur dari Boca Juniors tahun lalu. Pemain Timnas Uruguay itu sudah diamankan sejak bulan Januari, namun baru datang ke Turin pada 1 Juli 2017.
Perekrutan Bentacur merupakan bagian dari kesepakatan transfer Carlos Tevez dari Juventus ke Boca Juniors pada tahun 2015. Boca yang waktu itu sangat ingin memulangkan Tevez ke Argentina, memberikan kebebasan bagi Juventus untuk merekrut pemain muda terbaiknya. Dan Bentacur pun menjadi pilihan Si Nyonya Tua.
Namun, apa yang diharapkan Juventus dari Bentacur, masih jauh panggang dari api. Pemain berusia 20 tahun itu sejauh ini belum memberikan kontribusi apapun dari 18 kesempatan tampil. Hal itu tidak terlepas dari minimnya menit bermain yang diberikan padanya.
Ya, meski sudah mencatatkan 18 penampilan, Bentacur lebih sering masuk sebagai pemain pengganti di menit-menit akhir laga. Ia kalah bersaing dengan gelandang-gelandang yang lebih senior macam Miralem Pjanic, Sami Khedira, Blaise Matuidi, dan Claudio Marchisio. (Abul Muamar)
Advertisement